Pemkot Jadwalkan 8 Kali Pasar Murah Selama Ramadan, Diawali di Palaran

Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda Marnabas Patiroy (niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perdagangan memastikan stok dan harga beras di Samarinda aman hingga bulan Juli, berdasarkan pantauan sejak awal Ramadan 2024 lalu. Pemkot juga berencana menggelar 8 kali operasi pasar murah selama Ramadan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024 lalu harga beras mengalami kenaikan yang signifikan di semua rantai distribusi, dan telah mencapai di angka tertinggi jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya, yakni Rp14.274 per kilogram.

Harga tersebut meningkat sebanyak 6,76 persen (month-to-month) dibandingkan bulan sebelumnya, dan secara tahunan (year-on-year) juga naik sebesar 24,65 persen. Bahkan, kenaikan harga beras ini juga terjadi di tingkat grosir.

Kemudian dalam pendistribusiannya, harga beras telah menyentuh diangka Rp14.398 per kg, naik sebesar 5,96 persen secara bulanan dan 20 persen secara tahunan.

“Stok beras aman, tidak hanya selama Ramadan, tapi juga hingga bulan Juli,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas Patiroy dalam pernyataannya, Jumat 15 Maret 2024.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga, Marnabas bilang pihaknya berencana untuk mengadakan operasi pasar murah sebanyak delapan kali selama Ramadan. Kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 18 April di Rawa Makmur, Palaran.

“Kami berencana bekerja sama dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) untuk menyelenggarakan operasi pasar,” ujar Marnabas.

Dalam operasi pasar ini, beberapa ritel seperti Indomaret, Indogrosir, dan lainnya juga akan menjual sejumlah bahan pokok penting dengan harga 10 persen di bawah harga jual mereka.

“Misalnya, jika harga normal beras adalah Rp 15 ribu, maka mereka akan menjualnya seharga Rp 13.500. Namun, kebutuhan yang tidak termasuk dalam bahan pokok tidak akan dijual di bawah 10 persen,” sebut Marnabas.

Saat ini, lanjut Marnabas, stok beras di Bulog masih mencapai sekitar 2 ribu ton. Sementara itu, pasokan beras dari distributor lainnya juga mencapai 8 ribu ton, setara dengan 10 juta kilogram.

Selain itu, panen raya yang baru-baru ini dilakukan di Kecamatan Sambutan dan kedatangan stok dari Pulau Jawa dan Sulawesi juga telah meningkatkan persediaan. Ketersediaan stok itu menurut Marnabas dapat menjaga ketersediaan beras di pasaran.

“Meskipun terkadang terjadi kenaikan harga, seperti pada kangkung, namun harga akan kembali normal dalam waktu singkat, sehingga tidak perlu khawatir,” demikian Marnabas.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: