
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim tengah menyiapkan fasilitas internet gratis di 841 desa. Konsep awal, fasilitas itu diprioritaskan lebih dulu di lokasi pelayanan publik melalui access point atau hotspot WiFi. Fasilitas itu tersedia gratis selama 24 jam.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal mengatakan, pengadaan internet gratis ini akan dilakukan secara bertahap.
“Pengadaan internet gratis saat ini masih dibahas, pastinya bertahap. Tidak mungkin semuanya langsung ada,” kata Faisal, ditemui di Gedung Utama DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Samarinda, Jumat 14 Maret 2025.
Fokus awal pengadaan internet gratis akan diberikan kepada desa-desa tertinggal di Kaltim, seperti di Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
“Jadi pertama kita selesaikan dulu desa-desa yang sama sekali belum ada internetnya. Kemudian baru (daerah lain) kita gratiskan,” ujarnya.
Faisal menjelaskan titik WiFi internet gratis ini akan dipasang pada tempat-tempat pelayanan publik seperti kantor desa, Puskesmas dan sekolah.
“Begitu sudah dipasang, baru terakhir ke tahapan (penyebarluasan) masyarakat,” ucapnya.
Meskipun demikian, tempat-tempat pelayanan publik tersebut diminta untuk membuka akses WiFi untuk masyarakat sekitar selama 24 jam.
Untuk pembayaran tagihan fasilitas internet gratis melalui WiFi itu akan ditanggung Pemprov Kaltim selama 5 tahun ke depan kepemimpinan Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.
“Sebelum dipasang ke masyarakat, beberapa fasilitas publik pada saat tidak di jam dinas, punya kewajiban membuka akses WiFi untuk masyarakat,” ujarnya.
Dalam pemasangan internet gratis ini akan menggunakan dua sistem yaitu gelaran kabel fiber optik dan layanan internet satelit.
Baca juga:
841 Desa di Kaltim Bakal Nikmati Internet Gratis, Konsepnya Lagi Disusun
“Yang tidak bisa menggunakan fiber optik maka menggunakan satelit bisa VSAT (Very Small Aperture Terminal) atau starlink,” jelas Faisal.
Namun, penggunaan satelit ini dinilai memiliki tantangan tersendiri, terutama pada desa-desa yang belum memiliki ketersediaan listrik.
“Sehingga kalau menggunakan Starlink, harus ada tenaga surya sebagai pembangkit listriknya,” tambahnya.
Sedangkan desa-desa yang telah memiliki jaringan fiber optik, Pemerintah Provinsi akan langsung membayarkan tagihannya di kantor desa.
Terkait anggaran, menurut Faisal, alokasi dana telah disiapkan menggunakan dana APBD Kaltim 2025, meskipun nilai pastinya masih dalam pembahasan.
“Informasinya sudah ada mata anggarannya. Nilainya belum tau persis karena belum ada pergeseran anggaran,” ucapnya.
Dalam pengadaan internet gratis ini, Diskominfo Kaltim akan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD), Pemerintah Desa dan stakeholder terkait.
“Kita akan petakan dulu dan melihat regulasinya seperti apa, karena kewenangannya ada di pusat. Kita harus urus regulasinya. Kemudian desa-desa itu milik kabupaten kota. Nah, kita harus buat MoU (nota kesepahaman) dulu,” jelas Faisal.
Pemasangan internet gratis ini ditargetkan akan mulai dikerjakan selambatnya Mei 2024 nanti.
“Sebulanan ini masih masuk tahapan pembahasan. Tidak mungkin kita menyelesaikan semua itu dalam waktu singkat. Paling penting bagaimana pelayanan publik itu bisa terlaksana dengan cepat dan baik,” demikian Muhammad Faisal.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Internet GratisKaltimPemprov Kaltim