Pengelola Keuangan Negara Harus Paham Cita-cita Pendiri Bangsa

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada wisudawan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) dalam acara Wisuda PKN STAN 2023 di Gedung Dhanapala pada Kamis (5/10). (Foto Kemenkeu)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Keuangan negara merupakan instrumen untuk mencapai tujuan bernegara. Wisudawan PKN STAN yang menjadi bagian dari pengelola keuangan negara harus memahami tujuan dan cita-cita yang telah disampaikan para pendiri bangsa, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan penting tersebut kepada 253 wisudawan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) dalam acara Wisuda PKN STAN 2023 di Gedung Dhanapala pada Kamis (5/10).

“Negara ini punya cita-cita dan impian serta keinginan. Keuangan negara adalah alatnya. Negara kita ingin mencapai masyarakat adil makmur. Itu baru satu bagian saja, itupun sudah sangat berat. Kita juga ingin menjadi bagian dari dunia, ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi, keadilan sosial, dan kemerdekaan,” kata Menkeu.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas yang harus diselesaikan.

“Kebutuhan investasi sumber daya manusia sungguh sangat besar. Pendidikan, kesehatan, membantu mereka yang miskin ekstrim, kurang gizi sehingga mengalami stunting, sehingga dia tidak akan mungkin bisa sekolah setinggi seperti kalian,” ujar Menkeu.

Oleh karena itu, Menkeu meminta para lulusan PKN STAN yang memeroleh pendidikan dengan biaya negara harus mengembalikan fasilitas tersebut dengan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kalian mulai hari ini berpikir bagaimana mengembalikan privilege dan fasilitas negara itu untuk anak-anak muda yang lain yang belum memiliki kesempatan dan kenikmatan seperti kalian. Pikirkan pada saat Anda ditugaskan di mana saja di keuangan negara. Anda mengelola alat untuk mencapai kesejahteraan,” kata Menkeu.

Di sisi lain, Menkeu mengatakan pekerjaan rumah berikutnya adalah memeratakan pembangunan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. Saat ini, Indonesia masih memiliki daerah terluar, tertinggal, termiskin.

Menkeu menegaskan keuangan negara menjadi instrumen penting untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, baik melalui pembangunan infrastruktur dan membangun kualitas SDM.

“Belajar terus bagaimana kita bisa terus mengelola keuangan negara, menjawab masalah itu. Masih banyak bagian dari rakyat kita yang membutuhkan keuangan negara hadir dan menyelesaikan masalah. Terus belajar, gunakan ilmu Anda untuk kebaikan,” ujar Menkeu.

Selanjutnya, Menkeu mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia harus dikuatkan untuk berkompetisi dengan negara lainnya di dunia.

“Negara-negara lain maju, menguatkan fondasi ekonomi, menyiapkan rakyatnya, membangun infrastruktur, jangan sampai Indonesia berhenti dan tertinggal. Dan jangan sampai Anda menjadi bagian dari masyarakat yang hanya mengkritik karena kalian adalah yang harus bekerja dan mengerjakan serta mencari solusi. Gunakan desain keuangan negara untuk membuat Indonesia ekonominya, kesejahteraan, keadilannya bisa makin diperkuat dan diwujudkan,” kata Menkeu.

Tantangan keuangan negara terakhir adalah perubahan yang terjadi di dunia, mulai dari terjadinya pandemi Covid-19, El-Nino, perubahan iklim, teknologi digital, hingga geopolitik. Menkeu meminta lulusan PKN STAN ini mampu merespon berbagai tantangan yang akan muncul ke depan.

“Pikirkan bagaimana instrumen keuangan negara menjadi solusi dari berbagai tantangan perubahan. Dunia berubah terus setiap tahun dan kita di Kementerian Keuangan harus terus meneliti, mewaspadai, merumuskan, dan membuat respons kebijakan keuangan negara,” ujar Menkeu.

Sumber: Biro KLI Kementerian Keuangan | Editor: Intoniswan

Tag: