Pengidap Penyakit Gula di Indonesia Mencapai 13% dari Penduduk

Gula halus meningkatkan tingkat glukosa di aliran darah. (GETTY IMAGES)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita diabetes meningkat dari 108 juta orang di tahun 1980 menjadi 422 juta di tahun 2014. Pada tahun 1980, kurang dari 5% orang dewasa ( di atas 18 tahun) menderita diabetes di dunia – tahun 2014, tingkatnya adalah 8,5%.

International Diabetes Federation memperkirakan hampir 80% orang dewasa penderita diabetes tinggal di negara berpenghasilan menengah atau rendah, dimana kebiasaan makan berubah dengan cepat. Di negara-negara maju, diabetes dikaitkan dengan kemiskinan dan konsumsi makanan yang lebih murah dan olahan.

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ikut menanggapi polemik terkait konsumen Esteh Indonesia disomasi lantaran menyebut produk mereka terlalu manis. Terlepas dari duduk perkara kasus tersebut, Menkes mengingatkan korelasi antara konsumsi gula dan angka pengidap diabetes di Indonesia.

“Cuma memang diabetes di Indonesia tuh naik tinggi dari tahun ke tahun. Terakhir apa yang saya lihat 13% dari penduduk Indonesia itu diabetes,” kata Menkes kepada wartawan di Kompleks Gedung DPR RI, Senin (26/9) sebagaimana dikutip Detik.com.

“Diabetes ini adalah mother of all diseases. Jadi kalau diabetesnya lama dia bisa menjadi penyebab penyakit ginjal, cuci darah, stroke, jantung, dan banyak penyakit tidak menular lainnya.”

Menkes mengingatkan sebisa mungkin membatasi asupan gula dalam konsumsi makanan maupun minuman.

“Jadi kalau saya bilang secara umum memang harus dikurangi, konsumsi gula. Rakyat Indonesia tuh berlebihan minum gula in whatever way,” lanjutnya.

Diabetes tipe 1 cenderung muncul saat anak-anak atau remaja. Terkait dengan faktor keturunan atau dipicu infeksi virus. (GETTY IMAGES)

Sebelumnya, pengidap diabetes di Indonesia diperkirakan bakal mencapai 30 juta orang pada 2030 mendatang bila gaya hidup termasuk makan banyak dan merokok tidak dikurangi.

Saat ini penderita kencing manis—penyakit mematikan ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung—sekitar 10 juta orang. Jumlahnya sekitar 10 tahun mendatang dapat meningkat dua sampai tiga kali lipat, kata Dr Susie Setyowati, konsultan endroktrin, metabolik, diabetes di Jakarta.

Dr Susie mengatakan penyakit kronis ini “tak bisa disembuhkan tapi dapat dikendalikan agar tak terjadi komplikasi”.

Cara pencegahannya adalah menjaga asupan makan, berolahraga serta menghentikan rokok, kebiasaan yang dapat menyebabkan komplikasi terutama bagi penderita jantung.

“Kalau mengurangi berat badan 10% saja dari saat ini, bisa mengurangi risiko diabetes besar,” kata dr Susie.

Di dunia penyakit kencang manis ini membunuh lebih satu juta orang setiap tahun – dan siapapun dapat terkena.

Penyakit ini terjadi saat tubuh tidak bisa memproses semua gula (glukosa) di dalam aliran darah; menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, kebutaan, gagal ginjal dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.

Meskipun terdapat berbagai risiko ini, setengah penderita diabetes tidak menyadarinya.

**) Artikel ini bersumber dari BBC News Indonesia yang sudah tayang dengan judul “Diabetes: Pengidap penyakit gula di Indonesia mencapai 13% dari populasi, kata Menteri Kesehatan.” 

Tag: