Penjelasan Pertamina Soal Kekosongan Pertalite dan Pertamax di SPBU Samarinda

Distribusi BBM di SPBU (Foto : HO/Pertamina)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Hampir dua pekan ini stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seringkali kehabisan Pertalite dan Pertamax. Kondisi itu disebabkan masalah cuaca, teknis dan soal distribusi. Estimasi distribusi mulai normal dua pekan mendatang, di luar faktor cuaca.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyatakan kondisi itu tidak hanya terjadi di kota Samarinda, melainkan hampir di semua SPBU di Kalimantan.

Distribusi BBM hingga ke SPBU memiliki alur yang cukup panjang. Mulai dari kilang, lalu kapal, kemudian disalurkan ke Depot atau Terminal BBM, dan diangkut lagi menggunakan truk tangki menuju ke SPBU.

“Beberapa alur itu, seperti misalnya di Kalimantan Timur, beberapa kali terjadi keterlambatan pasokan dari kapal karena faktor cuaca. Kedua faktor perjalanan dari kapal itu sendiri,” kata Arya Yusa Dwicandra, Area Manager Communications, Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Kalimantan, ditemui wartawan di Samarinda, Selasa 19 September 2023.

Belum lama ini, kapal mengalami masalah mesin, dan juga harus antre saat berlabuh di kilang.

Baca jugaPolisi Endus Penyalahgunaan Pertalite di Samarinda

“Tapi untuk masalah stok, di Depot aman tidak ada masalah,” Arya menegaskan.

“Juga ada kendala dari Depot ke SPBU. Beberapa mobil tangki ada peremajaan, perbaikan. Sehingga di Kalimantan Timur, seperti di Kutai Barat karena jaraknya jauh dari Samarinda, mau tidak mau biasa mengantar BBM dua hingga tiga mobil, sekarang cuma satu,” Arya menambahkan.

Arya bilang imbas dari itu, terjadi kekosongan BBM di SPBU dalam hitungan beberapa jam. Sedangkan BBM yang habis lebih cepat di SPBU disebabkan pemilik kendaraan yang panik.

“Salah satu sebab BBM cepat habis di SPBU itu karena panic buying. Misal, karena satu strip (indikator BBM pada kendaraan) turun, akhirnya isi lagi dan isi lagi di SPBU. Sedangkan masyarakat yang benar-benar memerlukan karena BBM habis pada kendaraannya tidak kebagian,” ungkap Arya.

Pelayanan khusus pembelian BBM subsidi di SPBU Jalan KH Mas Mansyur, Samarinda, Kamis 22 September 2022 (niaga.asia/Saud Rosadi)

“Jadi pada SPBU bukan karena pengurangan pasokan. Tapi karena memang kendala teknis di lapangan. Kami imbau masyarakat tidak panic buying. Stok kita aman, tapi untuk pengantaran, memang beberapa saat kemarin terjadi keterlambatan, dan terjadi beberapa waktu ke depan. Distribusi perlu waktu,” tambah Arya.

Solusi Pertamina

Masalah cuaca juga belakangan menjadi kendala. Untuk itu, tim sales dan suplai Pertamina Patra Niaga sedang menindaklanjuti kendala-kendala itu.

“Faktor cuaca, kami tidak bisa tentukan. Faktor teknis, sedang ditindaklanjuti teman-teman sales dan suplai. Untuk teknis, solusinya akan dilakukan sementara ini penyewaan mobil tangki. Kita harap 1-2 minggu ini teknis distribusi selesai,” ungkap Arya.

aa
Antrian mendapatkan BBM di Samarinda, Kaltim. (HO/Net)

“Seperti di Sintang, Kalbar. Ada penyusutan air sungai. Awalnya bisa satu jam misalnya, jadi satu hari karena kapal (angkut BBM) memutar dulu. Itu juga terjadi di Berau di Kaltim, juga sudah mulai seperti jtu,” jelas Arya.

Arya kembali memastikan stok BBM yang ada di Depot atau Terminal BBM seperti Terminal BBM Samarinda, tidak ada masalah.

“Hanya memang masalah distribusi ke SPBU perlu waktu lebih lama dari sebelumnya. Stok di Depot (Terminal BBM) banyak. Karena tidak ada yang antar, jadi stuck. Beberapa masalah seperti cuaca ini, dalam 1-2 bulan diharapkan bisa turun hujan sehingga distrubusi kapal bisa kembali normal,” demikian Arya.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: