Perpustakaan, Riwayatmu Dulu

Perpustakaan Celsus | Wikimedia Commons

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Perpustakaan adalah sebuah gedung atau ruangan yang digunakan untuk menyimpan koleksi, bahan pustaka (buku atau monograf, terbitan berseri, brosur, atau pamphlet dan bahan nos pustaka. Koleksi bahan pustaka pada sebuah perpustakaan digunakan oleh pemustaka (pengguna/user dan pembaca) bukan untuk diperjual-belikan, itulah perpustakaan dalam paradigm lama.

Dalam struktur bahasa (etimologi)), Perpustakaan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar pustaka. Dalam berbagai bahasa yang lain, seperti dalam bahasa Inggris Perpustakaan disebut Library, dalam bahasa Belanda disebut Bibliotheek, dalam bahasa Jerman disebut Bibliothek, bahasa Prancis menyebutnya dengan Bibliotheque, bahasa Italia menyebut dengan Biblioteca, bahasa Spanyol dan Portugis  menyebut dengan Bibliotheca, dan dalam bahasa Arab menyebutnya dengan istilah al-Maktabah.

Dari berbagai struktur dan asal kata Perpustakaan tadi, bisa dinilai bahwa pada dasarnya memiliki makna yang sama seperti Library yang berasal dari akar kata Liber bahasa  Yunani yang artinya buku.

Begitupun dengan akar kata dari Bibliotheek adalah biblos dalam bahasa Yunani yang artinya juga buku. Kemudian berkembang pula biblos itu dengan sebutan bible yang artinya kita. Sedangkan al-Maktabah sendiri yang berasal dari bahasa Arab akar katanya adalah ka-ta-ba yang berarti menulis. Dari itu, Perpustakaan sendiri selalu berkaitan dengan buku dan tulis-menulis.

Sejarah Perpustakaan tidak terlepas dengan yang biasa kita sebut tulisan, pada 2500 SM, di Mesir ditemukan sebuah tulisan berupa papyrus yang dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang sungai Nil.

Papyrus merupakan rumput yang dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu diratakan, kemudian dikeringkan dan digunakan untuk menulis dengan menggunakan pahatan dan tinta. Bermula dari papyrus kita bisa mengenal istilah paper, papiere, papipros, yang kesemuanya itu berarti kertas.

Ekskavasi perpustakaan kuno di Cologne, Jerman (Roman-Germanic Museum of Cologne)

Mulajni A. Nurhadi, menulis bahwa kebudayaan perpustakaan telah dirinti pada zaman kejayaan Arab oleh orang-orang Arab yang pada zaman itu telah mempunyai peradaban yang sangat tinggi.

Pada tahun 3.750 SM telah terdapat pahatan-pahatan berupa ukiran lambang informasi ke dinding-dinding bangunan, monumen, dan tempat-tempat peringatan untuk menunjukkan keagungan raja-raja pada masa terdahulu.

Papyrus itu sendiri menurut Muljani A. Nurhadi, semenjak 3.200 tahun SM sudah ditemukan tulisan yang disebut papyrus yang terbuat dari dedaunan.

Keberadaan papyrus cukup sentral, karena dari situlah dikembangkannya sehingga berupa kertas pada zaman modern. Bahkan hingga tahun 700-an masehi, papyrus masih dipergunakan sebagai bahan tulisan, sebelum ditemukan bahwa bahan kulit binatang dan besi bisa dipergunakan untuk bahan tulisan.

Penjajahan bangsa Romawi, juga memiliki peranan dalam proses penyebaran dunia perpustakaan hingga ke pelosok. Karena, pada awal masehi hampir di setiap ibu kota negara jajahan bangsa Romawi terdapat Perpustakaan, seperti Cyprus, Afrika, Yunani, dan Asia Kecil.

Perpustakaan era kuno. (FOTO HO/NET)

Adapun Perpustakaan yang didirikan oleh bangsa Romawi, seperti Perpustakaan di Timgad, Afrika Utara yang didirikan karena pengaruh Kerajaa Trajan pada tahun 98-117 Masehi.  Selain itu, Romawi sendiri mendirikan perpustakaan besar yaitu Perpustakaan Ulpian dengan koleksinya berupa karya Yunani dan Latin.

Ada pula yang mengatakan, perpustakaan pertama yang diketahui berada di reruntuhan Dataran Niniwe. Lokasinya berada di sebuah kota kuno pada masa Asiria yang terletak di tepi sungai Tigris bagian timur. Pada masa lalu kota tersebut merupakan ibu kota kerajaan Asiria purba. Situs kota purbakala ini bersebelahan dengan kota Mosul, di Provinsi Ninawa, Irak.

Darawan Niniwe dikenal sebagai Dataran Mosul. Dataran ini sebelumnya dikenal sebagai Dataran Sanjar atau Sinjar karena permukiman besar abad pertengahan. Dataran ini merupakan lokasi penentuan suatu derajat oleh Muhammad bin Musa al-Khawarizmi selama pemerintahan Khalifah Ma’mun Ar-Rasyid.

Dataran Niniwe merupakan bagian dari tanah air orang Asiria, daerah ini juga meliputi reruntuhan kota-kota Asiria kuno di Niniwe, Nimrud, dan Dur-Harrukin serta berbagai situs keagamaan kuno seperti Biara Mar Mattai, Biara Rabban Hormizd, akam Nahum, dan Lalis, Yazidi.

Dalam arti tradisional, perpustakaan ataupun rumah buku, adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku dengan biaya sendiri.

Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber| Editor: Intoniswan | Advetorial

Tag: