Pertamina Pastikan Kebutuhan BBM & LPG Jelang Idulfitri di Kalimantan Terpenuhi

Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar (kiri) menyatakan Pertamina memastikan kebutuhan BBM dan LPG masyarakat di Kalimantan terpenuhi saat lebaran Idulfitri (Foto : Pertamina)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Menjelang Idulfitri 1442 H, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) Kalimantan memastikan konsumsi BBM & LPG di wilayah Kalimantan terpenuhi. Kesiapan tersebut guna menjamin masyarakat di Kalimantan dapat merayakan Idulfitri 1442 H dengan tenang dan lancar.

Dalam mengawal kelancaran distribusi BBM & LPG, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 26 April sampai dengan 31 Mei 2021.

“Adanya larangan mudik mengacu pada edaran dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 No. 13 Tahun 2021 tentang peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah, Pertamina tetap mengambil langkah antisipasi untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar, dikutip Niaga Asia melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/5)

Persiapan di Sektor Transportasi Darat

Pada Idulfitri 2021 kali ini, kebutuhan BBM diprediksi meningkat dibanding Idul Fitri pada tahun 2020. Pertamina memastikan BBM pada saat Idulfitri aman dengan rincian sebagai berikut :

1. Konsumsi Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax turbo) untuk wilayah Kalimantan naik sebesar 2,3 % dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 148 KL/hari dari 6.517 KL/hari. Menyikapi hal tersebut, Pertamina tetap melakukan stok monitoring hingga 11 hari. Khusus untuk premium ketahanan stok hingga 13 hari.

“Adapun untuk Kalimantan Timur, rata-rata konsumsi harian gasoline diprediksi naik sebanyak 5% dibandingkan dengan konsumsi normal harian,” ujar Freddy

2. Secara umum, konsumsi gasoil (Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) di wilayah Kalimantan turun 1,3% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 31 KL/hari dari 2.430,4 KL/hari. Namun, Pertamina tetap melakukan stok monitoring gasoil sesuai dengan kebutuhan. Saat ini stok solar dapat memenuhi kebutuhan hingga 12 hari.

“Untuk wilayah Kalimantan Timur, diprediksi mengalami penurunan sebanyak 3,4% dari konsumsi normal bulanan,” jelas Freddy.

Saat ini, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beroperasi seperti biasa dengan tentunya mengaplikasikan protokol pencegahan Covid yaitu menggunakan APD, face shield dan atau masker, serta sarung tangan. Selain itu, penyediaan fasilitas cuci tangan dan penyemprotan desinfektan secara berkala, juga dilakukan guna mencegah adanya penyebaran Covid-19.

Pertamina memastikan pada saat Idul Fitri maupun Covid-19 ini, telah diinstruksikan untuk mempunyai buffer stock sehingga tidak terjadi kekosongan BBM di SPBU. Upaya lain yang dilakukan Pertamina MOR VI adalah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait (aparat, perbankan, DLLJAR dll) untuk kelancaran distribusi BBM ke masyarakat terutama di masa-masa pandemik ini.

Persiapan Pemenuhan Kebutuhan LPG

Peningkatan kebutuhan LPG 3 Kg pada Idulfitri tahun 2021 telah diantisipasi dengan meningkatkan alokasi penyaluran sebesar 5,3 % dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 3.566 MT (1.188.843 tabung) MT dari konsumsi normal rata-rata bulanan yaitu 33.631 Metrik Ton untuk wilayah Kalimantan.

Penguatan stok LPG telah dilakukan dari akhir bulan April dengan penambahan stok cadangan melalui dua tahap yaitu Tahap I pada April 2021 dan Tahap II pada Mei 2021. Penyaluran ini telah disalurkan ke 252 Agen dan 2.405 outlet LPG yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.

Untuk wilayah Kalimantan Timur, penambahan fakultatif Tahap I sebanyak 264 Metrik Ton (88.080 tabung) dan penambahan fakultatif Tahap II sebanyak 479 Metrik Ton (159.920 tabung)

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan LPG, Pertamina juga menyiapkan lembaga penyalur LPG Pertamina yaitu agen dan outlet LPG Siaga sebanyak 298 agen PSO, 951 outlet PSO, 75 agen NPSO dan 276 outlet NPSO di seluruh wilayah Kalimantan.

Langkah antisipatif lainnya adalah Pertamina menginstruksikan agen-agen untuk melalukan pengisian LPG NPSO ke Modern Outlet seperti indomaret dan SPBU sebagai outlet penjualan LPG. Pertamina juga berkoordinasi dengan instansi terkait (ASDP/Dishub, Ditjen Migas, Pemda TK I & II, Kepolisian, Perbankan).

“Koordinasi dilakukan guna memperlancar distribusi LPG jika terjadi hambatan di lapangan,” terang Freddy.

Persiapan di Sektor Transportasi Udara

Lain halnya dengan Bahan Bakar Minyak dan LPG, konsumsi avtur selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1442 H cenderung turun sebesar 11,8 % dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 306 KL/bulan dari 347 KL/bulan untuk wilayah Kalimantan.

Sedangkan, untuk Kalimantan Timur, konsumsi normal avtur selama bulan dan menjelang Idul Fitri cenderung turun sebesar 28,7 % dibandingkan konsumsi normal bulanan atau sebesar 135,05 KL/bulan dari 189,49 KL/bulan.

“Penurunan tersebut juga dikarenakan akibat pandemic Covid-19 dan larangan mudik yang menyebabkan terbatasnya maskapai komersial yang diperbolehkan untuk terbang,” ungkap Freddy.

Kesiapan Pertamina dalam menjaga ketahanan stok avtur tetap dilakukan pada 9 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) walaupun terdapat kecenderungan penurunan konsumsi avtur. Diprediksi peningkatan konsumsi avtur akan meningkat diprediksi pada bulan Juni sejak pemberlakuan new normal akan terlaksana

Dalam memastikan lancarnya distribusi dan pelayanan Pertamina baik BBM, LPG dan avtur, diharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Apabila menemukan adanya kendala dan hambatan distribusi yang terjadi di lapangan, dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina yaitu 135 atau melalui email ke pcc@pertamina.com dan telpon ke contact center Satgas MOR VI (0542) 7524567/4313.

Sumber : Pertamina MOR VI
Editor : Saud Rosadi

Tag: