PT Pipetin Biomedika Indonesia Ramaikan InaRI Expo 2022

CEO PT Pipetin Biomedika Indonesia Ageng Wiyatno. (Foto BRIN)

BOGOR.NIAGA.ASIA – Salah satu startup di bidang kesehatan, yaitu PT Pipetin Biomedika Indonesia (PTPBI). Perusahaan rintisan yang diprakarsai oleh para peneliti berpengalaman di bidang penyakit infeksi ini pada mulanya bermitra dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang kini telah tergabung di BRIN.

Tidak hanya itu, PTPBI juga meramaikan InaRI Expo 2022 di Bogor, bersama karya-karya putra bangsa dalam talk show ‘Startup Program Pengusaha Pemula Berbasis Riset Bada Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)’. Beberapa perusahaan pemula (startup) termasuk PTPBI memperkenalkan produk dan jasa di bidang kesehatan dan pertanian di Gedung ICC, pada Sabtu (29/10/2022).

CEO PT Pipetin Biomedika Indonesia Ageng Wiyatno dalam presentasinya menyampaikan bahwa ide awal pendirian perusahaannya yang bergerak dalam bidang mikrobiologi kedokteran ini adalah untuk membangun kapasitas dalam menghadapi ancaman penyakit global akibat virus zoonosis dan resistensi antimikroba.

Virus zoonosis adalah virus yang berasal dari hewan kemudian menular ke manusia, seperti Covid-19 yang berasal dari kelelawar.  Sedangkan resistensi antimikroba adalah kondisi saat bakteri, virus, jamur dan parasit bermutasi, sehingga kebal terhadap obat-obatan. Jika dibiarkan, hal dapat menyebabkan ledakan penyebaran penyakit dan kematian.

Ageng menambahkan bahwa untuk menghadapi ancaman kesehatan global ini, diperlukan laboratorium yang mampu mengidentifikasi dan mengkarakterisasi mikroba patogen eksotik dan sulit dikultur.

“Saat ini kebanyakan laboratorium masih terbatas pada jenis-jenis patogen yang umum saja, seperti Salmonella typhi yang menyebabkan tifus,” ungkap pria lulusan IPB bidang biokimia yang sudah lebih dari 10 tahun bekerja di Lembaga Biologi Eijkman.

Untuk itu PT Pipetin Biomedika Indonesia hadir pada pertengahan tahun 2022 serta menawarkan berbagai produk dan jasa. Beberapa diantaranya adalah pelayanan berbagai pelatihan dan konsultasi pengembangan laboratorium, menyediakan layanan pemeriksaan dan kerja sama penelitian bidang mikrobiologi medis, serta menyediakan alternatif dan reagensia berkualitas tinggi dengan harga lebih terjangkau bagi penelitian mikrobiologi di Indonesia.

Usai pemaparan, Ageng mempraktekan salah satu alat peraga edukatif ‘Si Kuman Terang’ kepada pengunjung. Dengan menyemprotkan cairan kimia tertentu lalu disorot dengan sinar uv, tampak bercak mikroorganisma disekitar area yang diberi cairan kimia tersebut.

“Ini merupakan salah satu alat peraga bagi siswa untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisama di tubuh kita”, ujar Ageng menjelaskan. Pengunjung tampak antusias menyaksikan demostrasi yang disajikan Ageng dan tim.

Ageng berharap melalui InaRI Expo keberadaan PT Pipetin yang sebelumnya terpilih BRIN melalui Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset, dapat lebih dikenal masyarakat, khususnya industri kesehatan bidang mikrobiologi kedokteran.

“Untuk lebih mengenal PT Pipetin, silakan mengunjungi website kami di www.pipetin.com dengan nomor kontak +62 8777 9999 047,” pungkas Ageng menutup presentasi.

Sesi pemaparan berikutnya disampaikan oleh Rake Silverrian mewakili PT Elevasi Teknologi Aeronautika Nusantara, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan drone, jasa pemetaan udara serta teknologi pertanian.

Rake memperkenalkan produk drone yang dibuat perusahaannya dengan tujuan untuk memudahkan kerja para petani, khususnya yang memiliki lahan luas. Berbeda dengan drone yang kita kenal pada umumnya, drone dengan merk AEROpro ini memiliki dua jenis, yaitu mapping drone dan spraying drone. Kedua drone ini masing-masing berfungsi untuk memantau sekaligus memetakan kondisi lahan dan pengendalian hama serta penyakit yang menyerang lahan melalui penyemprotan cairan bahan kimia.

Melalui penginputan data serta dilengkapi kamera pemantau yang dipasang di lahan pertanian, petani dapat mengetahui jika ada hama yang menyerangan lahannya.

Selanjutnya sistem akan menganalisa data lapangan untuk menghasilkan informasi: jenis hama yang menyerang, obat pemberantas hama, dosis dan waktu penyemprotan. Penyemprotan dapat menggunakan spraying drone yang teruji dapat memudahkan dan mempercepat kerja petani.

Di akhir pemaparan, Rake meyakinkan konsumen bahwa produk berbasis riset bidang aerodinamika yang diproduksinya sudah diterapkan di banyak wilayah di Indonesia. Ia pun menyebutkan beberapa mitra dari pemerintahan, komunitas petani dan industri pertanian yang telah berkolaborasi dengan perusahaan yang berkantor di Yogyakarta.

Tak lupa ia menyebutkan informasi kontak person yang dihubungi serta websitenya yaitu www.inaero.id, +62 89517853638, info@inaero.id

Masih ada belasan startup Indonesia peserta InaRI Expo 2022 yang tak kalah menariknya untuk kita ketahui. Yuk bangga dengan karya putra bangsa. Salam inovasi!

Sumber: BRIN | Editor: Intoniswan

Tag: