Rahman Diterkam Buaya di Sungai Semaja, Dua Hari Dicari Belum Ditemukan

Tim SAR BPBD Nunukan menggunakan long boat menuju lokasi hilang Rahman, dimana diduga telah diseret buaya, Rabu lalu (08/02/23). (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Tim Sar gabungan bersama masyarakat belum menemukan keberadaan Rahman (30) warga Jalan Bahari, Kecamatan Nunukan, yang hilang  dan diduga diterkam buaya di Sungai Semaja, Sei Menggaris, Rabu lalu (08/02/2023).

Jauhari teman korban sekaligus saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan, Rahman hilang saat  bersama 4 orang temannya memindahkan kayu-kayu ke atas perahu   untuk dibawa ke Nunukan.

“Kejadiannya sekitar pukul 09:30 Wita, dari jauh korban terlihat menaikkan kayu di atas perahu, lalu tiba-tiba muncul buaya menerkam,” kata Jauhari pada Niaga.Asia, Jumat (10/02/2023).

Buaya menyeret tubuh korban ke dalam air,  sempat muncul berapa detik ke permukaan sungai, namun tidak berapa lama keduanya kembali menghilang ke dalam air. Rahman sempat berupaya melawan buaya dan berteriak meminta tolong satu kali, hanya saja posisi teman-teman korban agak berjauhan, sehingga terlambat menolongnya.

“Rahman kaget diserang buaya, lalu berteriak satu kali minta tolong, setelah itu langsung hilang diseret buaya,” jelasnya.

Kepastian Rahman diterkam buaya juga disaksikan teman-temannya tapi tak ada yang bisa menolong, karena kejadian sangat cepat. Di sekitar sungai korban memuat kayu memang banyak buaya.

Terpisah, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Muhammad Basir mengatakan, tim penyelamat BPBD Nunukan memberangkatkan beberapa orang membantu pencarian korban.

“Kita terima informasi hari Rabu dan langsung turunkan tim penyelamat beserta 1 unit long boat mesin 40 PK,” sebutnya.

Tim SAR gabungan sudah berupaya mencari tubuh korban di sekitar lokasi kejadian,  bahkan pencairan diperluas dengan jarak cukup jauh, namun hingga hari ini belum juga ditemukan.

“Sampai tadi pagi di hari ketiga belum ada informasi tubuh korban ditemukan, tim penyelamat masih berupa mencari-cari,” tutupnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: