Realisasi Investasi Tahun Ketiga Isran jadi Gubernur Rp41,18 Triliun

Perbandingan realisasi PMDN dan PMA antara tahun 2020 dengan 2021. (Sumber DPMPTSP Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Realisasi investasi  tahun ketiga H Isran Noor jadi Gubernur Kaltim, terus meningkat. Kumulatif realisasi investasi PMDN dan PMA di Kaltim Tahun 2021 dilaporkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu (DPMPTSP) mencapai angka Rp 41,18 triliun.

Rinciannya, dari PMDN sebesar Rp 30,30 triliun atau 73,58% dari total realisasi investasi, dengan 9.291 proyek dan PMA sebesar Rp 10,88 triliun atau 26,42% dari total realisasi investasi, dengan 1.034 proyek.

“Jika dikomparasikan dengan target realisasi investasi pada tahun 2021 telah mencapai angka 127,29%, dengan total proyek sebanyak 10.325 proyek,” kata Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto.

baca juga:

Realisasi Investasi Tahun Kedua Isran jadi Gubernur Rp31,38 Triliun

Tahun Pertama Isran jadi Gubernur Realisasi Naik 5,35 Persen

Total tenaga kerja yang terserap untuk PMDN sebanyak 21.615 orang atau 78,87% yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 21.596 orang dan tenaga kerja asing yang sebanyak 19 orang.

Sedangkan total tenaga kerja yang terserap untuk PMA sebanyak 5.790 orang atau 21,13% yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 5.650 orang dan tenaga kerja asing yang sebanyak 140 orang.

Di level nasional realisasi investasi PMDN pada bulan Januari – Desember 2021 menempati urutan ke-5, setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan untuk PMA berada di urutan ke-13, setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Banten, Riau, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Riau.

Pada tahun 2021 ini dilihat dari negara asal penanaman modal (asal negara investor) terdapat  29 Negara yang terdaftar, menempatkan Negara Singapura, British Virgin Islands dan Mauritius sebagai 3 negara yang menanamkan modalnya relatif lebih besar.

Investor asal Singapura merealisasikan investasi sebesar US$ 306,72 Juta (Rp 4,48 Triliun) atau 41,16% dari total nilai investasi pada 333 proyek. Investor British Virgin Islands merealisasikan investasi sebesar US$ 106,47 Juta (Rp 1,55 Triliun) atau 14,29% dari total nilai investasi pada 56 proyek, sedangkan investor dari Mauritius merealisasikan investasi sebesar US$ 94,32 Juta (Rp 1,38 Triliun) atau 12,66% dari total nilai investasi pada 7 proyek.

Realisasi Investasi PMDN

Realisasi PMDN pada tahun 2021 mencapai Rp 30,30 triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 9.291; dimana berdasarkan sebaran lokasinya seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur mendapatkan tambahan realisasi investasi.

“Realisasi Investasi paling besar berada di Kota Balikpapan, yaitu mencapai Rp 16,77 triliun atau 55,36% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN. Realisasi Investasi terbesar kedua sebesar Rp 5,28 triliun atau 17,42% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN di Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 3,32 Triliun atau 10,96%,” ungkap DPMPTSP.

Penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kabupaten Kutai Timur paling besar sebanyak 10.437 orang (48,33% dari total tenaga kerja Indonesia) dan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 6 orang (31,58% dari total tenaga kerja asing).

Kemudian disusul Kota Balikpapan sebanyak 2.041 orang (9,45% dari total tenaga kerja Indonesia) dan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 1 orang (5,56% dari total tenaga kerja asing), dan Kota Samarinda sebanyak 1.862 orang (8,62% dari total tenaga kerja Indonesia). Total penyerapan tenaga kerja (Indonesia dan Asing) selama periode Januari – Desember tahun 2021 sebanyak 21.615 orang.

Jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dicapai pada tahun 2021 menunjukkan subsektor Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp 15,14 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 49,99%.

Subsektor Pertambangan berada di urutan kedua kontributor terbesar yaitu mencapai Rp 5,86 triliun atau 19,34%. Sedangkan subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan sebagai kontributor ketiga mencapai Rp 4,83 triliun atau 15,94%.

“Secara keseluruhan terdapat sekitar 22 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMDN pada tahun 2021,” kata Puguh.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling besar yaitu 10.345 orang atau 47,90% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia.

Sektor selanjutnya adalah subsektor Pertambangan yaitu 3.915 orang atau 18,13% dari total tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 6 orang atau 31,58% dari total seluruh tenaga kerja asing yang terserap.

Sektor selanjutnya adalah subsektor Jasa lainnya yaitu 1.823 orang atau 8,44% dari total tenaga kerja Indonesia, dan subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 6 orang atau 31,58% dari total seluruh tenaga kerja asing yang terserap.

Realisasi Investasi PMA

Realisasi PMA pada Tahun 2021 mencapai US$ 745,190 Juta atau sebesar Rp 10,88 Triliun, dengan sebaran yang ada di 10 Kabupaten/Kota. Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$. 248,36 Juta atau sebesar Rp 3,63triliun (33,33% dari total realisasi PMA), terdiri atas 143 proyek PMA.

Kota Balikpapan menjadi kontributor kedua yaitu mencapai US$ 193,18 Juta atau sebesar Rp 2,82 triliun (25,92% dari total realisasi PMA), atas 314 proyek PMA. Sedangkan Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$. 122,87 Juta atau sebesar Rp 1,79 triliun (16,49%), atas 179 proyek PMA. Persentase kontribusi Kabupaten/Kota lainnya berkisar 8,77% hingga 0,02%.

Menurut Puguh, dari sisi penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar terdapat di Kabupaten Berau yaitu sebanyak 1.813 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 4 orang, kemudian Kabupaten Kutai Kartanegara dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.078 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 8 orang, disusul Kota Balikpapan dengan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.011 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 14 orang.

“Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, subsektor Pertambangan mendapatkan tambahan realisasi investasi terbesar yaitu US$ 252,13 Juta (Rp 3,68 Triliun) atau sebesar 33,83% dari keseluruhan realisasi PMA,” ujarnya.

Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar untuk realisasi investasi di wilayah ini adalah Industri Makanan yaitu sebesar US$ 242,43Juta (Rp 3,54 Triliun) atau 32,53% dan subsektor Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi sebesar US$. 66,41 Juta (Rp 969,60 Miliar) atau 8,91%.

“Secara keseluruhan terdapat sekitar 19 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMA pada tahun 2021,” ungkap Puguh.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor Pertambangan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 2.649 orang atau 30,79% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan realisasi investasi PMA. Pada subsektor ini juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 9 orang atau 6,43% dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap.

Selanjutnya subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.200 orang atau 21,24% dan dari seluruh tenaga kerja asing yang terserap sebanyak 2 orang atau 1,43% tenaga kerja asing pada subsektor ini.

“Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja Indonesia adalah subsektor Industri Makanan dengan serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 606 orang atau mencapai 10,73% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia,” pungkasnya.

[Intoniswan|ADV Diskominfo Kaltim]

Tag: