Realisasi Pendapatan Transfer Kaltim Masih Rendah

Ilustrasi.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Hingga akhir bulan November  atau awal Desember 2022, dua komponen pendapatan daerah dari dana transfer pemerintah pusat yang masih rendah. Sedangkan pendapatan asli daerah (PAD) setelah Perubahan APBD Tahun Anggaran sudah diatas target.

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam laporannya ke Gubernur Kaltim yang salinannya diperoleh Niaga.Asia, Jum’at (02/12/2022) menjelaskan, realisasi  Dana Transfer Umum (Dana Alokasi Khusus – Fisik)  yang diterima Kaltim baru 66,09 persen atau dari target sebesar Rp255.545.404.000,oo baru terealisasi Rp168.884.777.551,oo. Sedangkan  Dana Alokasi Khusus – Non Fisik, dari target  Rp477.087.003.000,oo, baru terealisasi 77,48% atau Rp369.654.828.512,oo.

“Dana Alokasi Khusus – Fisik yang belum ditransfer pemerintah pusat Rp86.660.626.449 dan Dana Alokasi Khusus – Non Fisik Rp107.432.174.488,” kata Kepala Bapenda Kaltim, Hj Ismiati.

Sumber: Badan Pendapatan Daerah Kaltim.

“Tapi secara keseluruhan target pendapatan daerah dari Dana Perimbangan sebesar Rp5.345.662.599.306,22  sudah terealisir Rp5.375.194.516.673,00  atau 100,55%, atau surplus Rp29.531.917.367,” sambung Ismi.

Khusus PAD, kata Ismi, hingga 01 Desember 2022, dari target Rp7.052.525.781.319,31 sudah terealisasi Rp7.773.744.864.860,01  atau 110,23%, atau surplus Rp721.219.083.541.

Sedangkan dari komponen PAD lainnya yang masih belum mencapai target adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dari target Rp334.220.317.815,63  baru terealisasi Rp216.668.978.923,63 atau 64,83%, atau masih kurang Rp117.551.338.892.

“Sedangkan dari komponen  Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dari target Rp858.302.260.003,68, realisasinya baru 78,52 persen atau Rp673.944.533.968,96, atau masih kurang Rp184.357.726.035,” pungkas Ismi.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: