Revenue Alkes Global  Diproyeksikan Tumbuh 5,70% per Tahun

Produsen alat kesehatan Indonesia di Pameran Arab Health 2024. (Foto Kemendag)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Direktur  Jenderal Pengembangan  Ekspor  Nasional  Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, peluang pasar  global untuk alat kesehatan  dunia termasuk furnitur rumah sakit masih cukup  menjanjikan.

“Hal  ini  dikarenakan revenue alat  kesehatan  global  diproyeksikan tumbuh  sebesar  5,70 persen rata-rata  per  tahun  pada  2024-2028, sementara revenue furnitur perawatan kesehatan (healthcare furniture) global dalam delapan tahun mendatang (2024-2032) diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8 persen per tahun,” kata Didi di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

baca juga:

Produk Alkes Indonesia Berhasil Bukukan Potensi Transaksi USD13,16 Juta di Dubai

Kementerian Perdagangan   terus   mendorong   peningkatan   ekspor produk kesehatan dan furnitur kesehatan Indonesia ke negara mitra dagang melalui berbagai upaya, antara lain di Pameran Arab Health 2024 di Dubai.

Perusaan Indonesia menampilkan berbagai produk kesehatan,antara  lain pelembab pernafasan   bayi (infant   respiratory   humidifier), tensimeter dan stetoskop,   jarum suntik, resusitator,  foto terapi, spons   pengontrol   perdarahan (haemostatic  sponge), selang   untuk mengurangi  cairan  pasien  hidrosefalus,  membran  pelapis  pasca  operasi  gigi,  sarung  tangan  dari lateks, kotak medis (medical kits), sanitary towel, serta popok (diapers).

Sebanyak lebih  dari 10.000 buyer internasional telah mengunjungi Paviliun  Indonesia. Para buyer antara lain berasal dari berbagai negara seperti Persatuan Emirat Arab,Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Australia,Singapura, Bangladesh, India, Pakistan, Mali, Sudan, Nigeria, Maroko, Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat.

Didi   menyatakan, upaya-upaya seperti promosi dagang; misi   dagang; penjajakan   bisnis (business matching); informasi pasar   ekspor; serta pemanfaatan   perjanjian   dagang,   termasuk   ke   PEA   melalui   Indonesia-United   Arab   Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA).

“Selain itu, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan Dubai sebagai hubungan bagi perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa,dan Asia Selatan,”tambah Didi.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: