Ricky P. Gozali: 13 Pesantren di Kaltim Sudah Aktif di Hebitren

Ketua  dan Pengurus Hebitren Kalimantan Timur  Periode 2022-2027 bersama Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren Indonesia,  KH. Muhammad Hasib Wahab Hasbullah, Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi,  dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Ricky P. Gozali. (Foto Bank Indonesia Kaltim).

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Indonesia,  KH. Muhammad Hasib Wahab Hasbullah mengukuh pengurus Hebitren Kalimantan Timur  Periode 2022-2027 yang diketuai, KH Badrus Syamsi, Selasa (29/3/2022).

Hadir dalam acara pengukuhan pengurus Hebitren Kalimantan Timur di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Sekretaris Jenderal DPP Hebitren,  Reza Fahlipi Bakhtiar, Ph.D, Wakil Gubernur Kalimantan Timur/ Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Provinsi Kalimantan Timur, H Hadi Mulyadi, inisiator pembentukan Hebitren Kaltim yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Ricky P. Gozali, dan sejumlah undangan.

Sebanyak 13 Pondok Pesantren dari seluruh Provinsi Kalimantan Timur terlibat aktif dalam kepengurusan Hebitren  Kalimantan Timur, masing-masing pondok pesantren telah memiliki unit bisnis yang dapat menjadi contoh pengembangan kemandirian dan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Ricky P. Gozali,  dalam sambutannya menyampaikan, pesantren yang berbasis komunitas memiliki potensi yang sangat beşar untuk dapat menggerakkan ekonomi syariah nasional secara inklusif.

“Pembentukan Hebitren Koordinator Wilayah Kalimantan Timur sejalan dengan usaha pengembangan ekonomi dan amanat UU No 18 Tahun 2019. Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tapi juga memiliki fungsi pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar, “ kata Ricky.

“Kegiatan ekonomi pesantren dapat menjadi tulang punggung ekonomi syariah Indonesia mengingat ada 36.828 pesantren yang terdiri dari 3,8 juta santri di Indonesia,” sambungnya.

Terbentuknya Hebitren Kaltim menurut Hadi Mulyadi, menunjukkan sinergi antara pemerintah daerah, kementerian agama dan Bank Indonesia, serta semangat kebersamaan dan persatuan antar pesantren untuk menjadikan pesantren sebagai garda terdepan penggerak pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

“Dengan adanya kepengurusan Hebitren di Provinsi Kalimantan Timur, diharapkan tiap pesantren dapat melakukan sinergi dan kolaborasi aktif dalam pengembangan unit usaha dan kemandirian ekonomi pesantren sebagai basis ekosistem dan sentra pemberdayaan ekonomi syariah di Provinsi Kalimantan Timur,” ucapnya.

Sementara Ketua Umum Hebitren  Kaltim, KH. Badrus Syamsi mengatakan, Hebitren  Kaltim akan fokus membangun kerjasama dan membentuk ekosistem antar pondok pesantren yang terlibat.

Hal ini akan dicapai melalui kerjasama bisnis (business matching) antar pondok pesantren, membangun inkubasi santripreneur dan memperluas akses pasar dan keuangan pesantren di Provinsi Kalimantan Timur.

“Hal ini sudah kita mulai di beberapa Ponpes sebagai contoh, Pondok Pesantren Darussyafaah PPU yang memasok beras ke Pondok Pesantren AI-Muttaqien dan As-syifa di Balikpapan,” beber Badrus Syamsi

Badrus Syamsi berharap program yang ada akan di sinergikan dengan seluruh stakeho/ders khususnya Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dan Kemenag. Sebagaimana Visi Kaltim Berdaulat, Hebitren juga memiliki Visi terwujudnya ekonomi pesantren yang berdaulat, mandiri dan berdaya saing tinggi.

Sumber : Bank Indonesia Kaltim | Editor : Intoniswan

Tag: