Satgas Pamtas Nobar Film G30S/PKI Bersama Pelajar Perbatasan

Kegiatan nobar film Film G30S/PKI Satgas Pamtas Yonif 623/BWU bersama pelajar di Seimenggaris (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA– Satgas Pamtas Yonif 623/BWU Pos Gabungan Bersama (Gabma) RI – Malaysia Seimanggaris  menggelar nonton bareng (Nobar) Film G30S/PKI bersama pelajar dan masyarakat di perbatasan Indonesia.

Tujuannya, untuk menumbuhkan kesadaran sejarah dan  rasa kecintaan terhadap tanah air, serta kecintaan terhadap ideologi Pancasila.

Komandan Satgas Pamtas (Dansatgas) Yonif 623/BWU, Letkol Inf Yordania mengatakan, Indonesia pernah mengalami masa kelam setelah kemerdekaan.

Dimana pemberontakan ideologi dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

“Tidak banyak generasi muda mengetahui sejarah kelam ini. Untuk itu, kita undang anak usia sekolah di Desa Samaenre Semaja, Seimenggaris Nobar film G30S/PKI,” katanya, Selasa, (6/10).

Salah satu tujuan memutar kembali film G30S/PKI adalah, menumbuhkan ideologi Pancasila dalam diri masyarakat perbatasan, nilai nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa Indonesia harus terus tertanam dalam sanubari.

Pemutaan film sejarah ini bukan untuk mengorek kembali luka lama, tetapi lebih kepada menumbuhkan semangat generasi muda, meneladani perjuangan pahlawan bangsa dalam menjaga senegap tanah air dan ideologi pancasila.

“Kegiatan bagian dari cara kita mengedukasi dan memperluas wawasan sejarah bangsa agar senantiasa diketahui para pelajar,” ujarnya.

Dikatakan Dansatgas, ada pesan yang disampaikan dalam film G30S/PKI yakni, penegasan bahwa tidak ada ideologi lain, selain empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan dan NKRI.

Melalui film sejarah ini, generasi muda Indonesia kiranya dapat memegang empat pilar kebangsaan, sehingga paham-paham lain dan idelogi yang menyimpang tidak dapat masuk dan berkembang di Indonesia.

“Selain pendidikan di sekolah, penyebaran pengetahuan sejarah bisa melalui sarana film yang merujuk pada peristiwa kepahlawanan,” bebernya.

Sementara itu, Dankipur SSK II Kapten Inf Yunior Noldi Mentahang, menjelaskan pemutaran film pemberontakan G30S/PKI merupakan upaya penyadaran kembali, bahwa ideologi Pancasila merupakan landasan dasar yang paling sesuai dengan kemajemukan dan keberagaman Indonesia.

“Film sejarah mengandung makna akan  rasa cinta tanah air dan nasionalisme, serta menghindarkan generasi penerus bangsa dari ideologi radikal,” tuturnya. (002)

Tag: