SDN 009  Samarinda Ilir Memasyarakatkan Cerita Rakyat Melalui Film Pendek

Kepala SD Negeri 009 Samarinda Ilir Nurkhayatun bersama para siswa dan guru yang menjadi para pemain film ‘Asal Usul Pesut’. (Foto: Istimewa).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Film pendek dianggap sebagai sarana yang efektif memasyarakatkan cerita rakyat yang mengandung nilai luhur dan edukatif kepada peserta didik.

Kepala SD Negeri 009 Samarinda Ilir Nurkhayatun, S.Pd., melanjutkan, ihwal tersebut sebagai upaya menggali, mengembangkan dan mentransformasikan tradisi mendongeng ke media film.

Untuk itu, kata Nurkhayatun, pihaknya memproduksi film pendek yang berjudul ‘Asal Usul Pesut’ yang sejak pekan ini sudah mulai syuting, merupakan langkah konkret

“Alhamdulilah, film yang disutradarai M. Syabir sudah mulai syuting. Para pemainnya semua dari para siswa dan guru SDN 009. Ide cerita dari saya. Skenario ditulis M. Syabir dan Rusmiati sebagai koordinator artis,” ungkap Nurkhayatun yang juga pemeran utama di film itu, Senin (30/10/2023).

Sementara itu, sebagai sutradara M. Syabir menyampaikan terima kasih kepada Nurkhayatun atas kesediannya memproduksi film itu.

“Terima kasih buat bu Nurkhayatun dan SDN 009 yang mempercayakan pembuatan film ini kepada saya. Terus terang cerita rakyat ‘Asal Usul Pesut’ ini adalah obsesi saya untuk dijadikan sebuah film. Sekarang dengan dukungan beliau obsesi tersebut terwujud,” ucap Syabir yang berpengalaman membuat film pendek.

Kepada niaga.asia, Syabir mengatakan film ini merupakan wujud kecintaan terhadap ikan Pesut Mahakam yang sudah menjadi satwa langka dan patut mendapat perlindungan.

“Film ini memberikan kesadaran dini kepada para siswa SD untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama bagi Pesut Mahakam dan satwa lainnya,” ungkap penerima Anugerah Kebudayaan Kaltim bidang Tutur Lisan 2023.

“Insya Allah pertengahan November ini, 400 pelajar SDN 009 akan nonton bareng film ‘Asal Usul Pesut’ ini,” pungkas Syabir.

Untuk diketahui, dongeng adalah salah satu cerita rakyat (folktale) yang cukup beragam cakupannya serta berasal dari berbagai kelompok etnid, masyarakat, atau daerah tertentu di berbagai belahan dunia.

Pada mulanya dongeng berkaitan dengan kepercayaan masyarakat primitif terhadap sesuatu yang bersifat supranatural dan mengimplementasikannya dalam kehidupan  manusia, seperti  animisme, dinamisme dan lain-lain. Istilah dongeng dapat dipahami sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal atau fantasi.

Dongeng adalah hiburan yang menyenangkan untuk anak dan memberikan manfaat positif bagi anak. Dongeng adalah sebuah sarana pendidikan karakter yang dampaknya sudah dirasakan sejak zaman dahulu kala.

Nenek moyang dan orang tua terdahulu membuat dongeng untuk anak-anak dengan tujuan menyisipkan unsur pendidikan moral didaktis dan sebagai sarana hiburan. Oleh karena itu, dongeng bisa menjadi wahana untuk mengasah imajinasi, alat pembuka cakrawala anak, mencerdaskan anak dari aspek kognitif, afektif dan  psikomotorik.

Dongeng juga menjadi salah satu media komunikasi untuk menyampaikan beberapa pelajaran dari pesan moral yang didapatkan sehingga diharapkan anak dapat menerapkan apa yang sudah didengarkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: