Semester I-2023 Ekspor Produk Halal Indonesia USD6,9 Miliar

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi memberikan sambutan pada acara IKM Hunter Goes to Bekasi yang digelar di The Amani Palladium Theatre Transpark LSPR Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (5/09/2023). (Foto Kemendag)

BEKASI.NIAGA.ASIA – Selama lima tahun terakhir (2018-2022), ekspor produk halal Indonesia terus meningkat dengan tren  pertumbuhan  sebesar  4  persen.  Sementara  pada  semester  pertama  2023,  ekspor  produk mencapai USD 6,90 miliar. Sedangkan, pada 2022, nilai ekspor produk halal Indonesia mencapai USD 15,87 miliar, naik 9,83 persen dibandingkan tahun 2021.

Kementerian  Perdagangan  terus  melakukan  berbagai  program  dan strategi untuk mendorong peningkatan pemasaran produk-produk Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satunya, dengan fokus mengembangkan ekspor produk halal Indonesia ke pasar global.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi pada acara “IKMHunter  Goes  to  Bekasi”  yang  digelar pada hari  ini,  Selasa  (5/9)  di  Bekasi,  Jawa  Barat.

Turut  hadir pada  acara  ini  Ketua  Yayasan  BIG  Indonesia  Dwi  Andayani, Wakil Rektor  London  School  of  Public Relations (LSPR) Institute of Communication & Business Lestari Nurhajati.

Hadir sebagai narasumber yaitu Pimpinan PT Jagoan Ekspor Impor Wisnu Wiratamadja Effendi, Vice Presiden Performance PT Pos  Indonesia  Heri  Nugrahanto,  Analis  Kebijakan  Ahli  Madya  Biro  Hukum  dan  Kerja  Sama  Luar Negeri  Kementerian  Agama  Fertiana  Santy,  serta  Operations  Manager  GS  One  Indonesia  Kumoro Wijanarko.

“Salah satu produk yang menjadi fokus pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan adalah pengembangan produk halal. Produk halal memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, baik di dalam maupun luar negeri,” kata Didi.

Didi menyebut, ekspor produk halal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Berdasarkan riset Global Islamic Economy Indicator 2022 oleh Dinar Standard, Indonesia menempati peringkat ke-4 ekonomi  syariah  terbesar  setelah  Malaysia,  Arab  Saudi,  dan  Uni  Emirat  Arab.

“Secara  detail  per sektor,  Indonesia  menempati  urutan  ke-2  untuk  kategori makanan halal,  peringkat  ke-3  untuk fesyen muslim, dan peringkat ke-6 untuk keuangan syariah,” katanya.

Di  sisi  lain,  saat  ini  jumlah  populasi  Muslim  di  dunia  diperkirakan  mencapai  1,91  miliar  jiwa  atau sekitar 26 persen dari populasi dunia. Sementara jumlah muslim di Indonesia tercatat 231 juta jiwa dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

“Secara ekosistem, Indonesia sangat mumpuni untuk mengembangkan produk halal,” tandas Didi.

Didi  memaparkan,  sebagai upaya  percepatan  ekspor  usaha  kecil  dan  menengah  (UKM)  Halal, pemerintah telah membentuk Indonesia Halal Export Incorporated. Pembentukan ini berdasarkan SK Sekretaris Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, nomor KEP-1/S.KNEKS/2022 tanggal 22  Oktober  2022.

Program  percepatan  ekspor  UKM  Halal  difokuskan  pada  akses  pasar  ekspor produk  halal,  pembiayaan  ekspor,  inkubasi  dan  produksi,  serta  perjanjian  dagang  dengan  negara mitra.

Didi  melanjutkan,  Kemendag  telah  melakukan  berbagai  program  Promosi  Produk Halal  2023. Diantaranya  dengan  mengikuti  berbagai  pameran  seperti  Thaifex  Anuga  Asia  di  Bangkok  dan Malaysia  International  Halal  Showcase, sementara  untuk  produk  modest  fashion  Kemendag  juga berpartisipasi pada New York Fashion Week, Paris Fashion Week, London Fashion Week, Indonesia Festival 2023 di Korea Selatan, dan Jakarta Muslim Fashion.

Kemendag juga terus mempromosikan produk  halal  Indonesia  melalui  kegiatan  misi  dagang.  Beberapa  diantaranya  yaitu  kegiatan  misi dagang ke Arab Saudi, Mesir, dan India.

Sebagai puncaknya, Kemendag akan menggelar ajang Trade Expo Indonesia yang akan dilaksanakan secara fisik pada 18–22 Oktober 2023 dan secara daring pada 18 Oktober –18 Desember 2023.

TEI merupakan pameran tahunan berskala internasional dan terbesar di Indonesia yang akan dihadiri pembeli dari berbagai  negara. Kegiatan  ini  bertujuan  untuk  mempromosikan  produk-produk Indonesia.

Didi menambahkan, untuk meningkatkan daya saing, Kemendag melaksanakan beberapa program fasilitasi    sertifikasi. Beberapa    diantaranya    fasilitasi    sertifikat    halal    bagi    pelaku    usaha makanan/minuman   olahan,   kosmetik   dan   bahan   penyusun   kosmetik,   serta   produk   kulit.

Selanjutnya,  sertifikasi  Hazard  Analysis  and  Critical  Control  Point  (HACCP)  bagi  pelaku  usaha  di wilayah  DI  Yogyakarta,  Jawa  Tengah,  Jawa  Barat,  Jawa  Timur,  dan  Banten.  Selain  itu,  Good Manufacturing Practices (GMP) ISO 22716 untuk perusahaan kosmetik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Didi  berharap,  IKM  Goes  to  Bekasi  dapat  memberikan  manfaat  bagi  kemajuan  pelaku UKM.

“Semoga memberikan kegiatan ini dapat  bermanfaat bagi para pelaku usaha dan juga para mahasiswa. Lebih jauh, semoga program ini juga memberikan kontribusi positif bagi perdagangan Indonesia,” tutup Didi.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: