Sepuluh Tahun Penduduk Samarinda Bertambah 141 Jiwa/Km2

Layanan administrasi kependudukan di Kantor Disdukcapil Samarinda. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penduduk Kota Samarinda dalam 10 tahun terakhir bertambah 141 jiwa per kilometer persegi (km2). Tidak itu saja, dari hasil sensus tahun 2020, sebanyak 827.994 jiwa atau 21,99 persen dari penduduk Kaltim berjumlah 3.770.000 jiwa berdomisili di Samarinda.

Rasio ketergantungan penduduk Samarinda juga termasuk mengembirakan.  Pada tahun 2020 rasio ketergantungan penduduk Samarinda berada diurutan keempat, yakni pada angka 41,37. Artinya dari 100 orang penduduk Samarinda berusia produktif  menanggung sekitar 41 orang usia tidak produktif, atau penduduk berusia 0-14 tahun dan lebih dari 65 tahun.

Demikian diungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, Yusniar Juliana dalam laporan “Analisis Profil Penduduk Kaltim” yang dilaunching bulan Agustus 2022.

“Secara keseluruhan dari Sensus Penduduk 2020, sekitar 45 persen penduduk Kaltim tinggal di perkotaan, dalam hal ini di Kota Samarinda, Balikpapan, dan Perkotaan, totalnya 1.696.500 jiwa, sedangkan di perdesaan sekitar 2.073.500 jiwa atau 55 persen tersebar di 7 kabupaten,” kata Ysniar.

Menurut Yusniar, dengan pertambahan penduduk Samarinda 141 jiwa per km2 dalam 10 tahun terakhir, pada tahun 2020 tingkat kepadatan penduduk Samarinda menjadi 1.155,57 jiwa/km2, meningkat dibandingkan tahun 2010 sebesar 1.055,31 jiwa/km2.

Kepadatan penduduk Samarinda berada diurutan kedua dibandingkan kota lainnya di Kaltim sebab, pada tahun 2020, tingkat kepadatan penduduk Kota Balikpapan tercatat  yang tertinggi yakni  1.343,73 jiwa/km2 atau tumbuh 256 jiwa/km2  dalam 10 tahun terakhir. Sedangkan di Kota Bontang  tingkat kepadatan penduduk 1.096,69 jiwa/km2 atau tumbuh 216 jiwa/km2 dam 10 tahun terakhir.

“Komposisi penduduk Samarinda tahun 2020 berdasar hasil Sensus 2020, sebanyak 422.624 jiwa atau 51,04 persen berjenis kelamin laki-laki dan perempuan 405.370 jiwa atau 48,96 persen,” kata Yusniar.

Pertumbuhan penduduk perkotaan yang lebih cepat dibandingkan persedesaan tidak terlepas dari faktor kemudahan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan dan lengkapnya sarana dan prasarana di perkotaan.

Rasio ketergantungan penduduk Samarinda juga termasuk mengembirakan.  Pada tahun 2020 rasio ketergantungan penduduk Samarinda berada diurutan keempat, yakni pada angka 41,37. Artinya dari 100 orang penduduk Samarinda berusia produktif  menanggung sekitar 41 orang usia tidak produktif, atau penduduk berusia 0-14 tahun dan lebih dari 65 tahun.

Rasio ketergantungan penduduk Samarinda lebih baik dibandingkan Kota Balikpapan dengan angka 43,02 dan Kota Bontang 42,04.

Rasio ketergantungan penduduk daerah di Kaltim yang baik, artinya rendah adalah di Kutai Timur, dimana 100 penduduk usia peroduktig menanggung 39 orang usia tidak produkti, kemudian Kutai Barat 40,73, dan Mahakam Ulu 41,26.

Daerah dengan rasio keterangtungan penduduk tertinggi adalah Kutai Kartanegara 46,35 atau tiap 100 orang usia produktif menanggung sekitar 36 orang usia tidak produktif. Sedangkan Penajam Paser Utara pada angka 45,90.

[Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Samarinda]

Tag: