“Sipelandukilat” Antar Kalimantan Utara Masuk Jajaran 45 Top Inovasi

aa
Layanan “Sipelandulikat” Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara merambah ke wilayah pedalaman dan perbatasan, seperti Kecamatan Sei Menggaris dan Tulin Onsoi. (Foto Infopubdok Kaltara)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA- Sipelandukilat (Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan di Wilayah Perbatasan dan Pedalaman) Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengantar Kaltara dimasukkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dalam jajaran 45 Top Inovasi.

“Selamat untuk instansi yang sudah masuk Top 45. Semoga inovasi ini dapat terus berlanjut,” ujar Menteri Syafruddin saat mengumumkan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019 di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (14/08) yang juga dirilis di situs menpan.go.id.

baca juga:

Kementerian PANRB Tetapkan Top 45 Inovasi

Masuknya “Sipelandukilat” dalam jajaran 45 Top Inovasi menempatkan, Pemprov Kaltara menjadi satu-satunya provinsi di pulau Kalimantan menerima penghargaan Top Inovasi yang akan diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, akhir September nanti.

Menteri PAN-RB dalam pengumumannya menjelaskan, hanya ada 5 provinsi masuk jajaran 45 Top Inovasi. Selain Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara  dengan Inovasi “Sipelandukilat” (Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan di Wilayah Perbatasan dan Pedalaman) adalah  Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta – Sepatu Jolifa (Sistem Perpustakaan Terpadu Jogja).

aa
Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H Irianto Lambrie. (Foto Infopubdok Kaltara)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta – Telor Dadar 122 (Telepon Orang dalam Kedaruratan),  Pemerintah Provinsi Jawa Barat – Si Perut Laper (Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah – Jamin Dokter Datang Tepat Waktu melalui TELE APIK (TEyeng ndeLeng Anterean Pendaftaran lan poliklinIK).

“Alhamdulillah, setelah sebelumnya masuk 99 Top inovasi, program Si Pelandukilat yang digagas Disdukcapil Kaltara kini masuk di jajaran 45 Top Inovasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB),” kata Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H Irianto Lambrie menanggapi “Sipelandukilat”.

“Selamat dan apresiasi kita berikan kepada Disdukcapil. Prestasi ini, kita harapkan bisa memotivasi bagi OPD-OPD lain untuk berinovasi,” ungkapnya.

“Sipelandukilat” adalah inovasi yang dilakukan untuk memberikan pelayanan administrasi di wilayah perbatasan dan pedalaman Kaltara, lewat sistem jemput bola.” Bekerjasama instansi terkait di Kabupaten, kita siapkan petugas untuk melayani pengurusan dokumen kependudukan bagi masyarakat di perbatasan,” ujar gubernur.

Menurut Irianto, wilayah sasaran  “Sipelandukilat) antara lain, Kecamatan Krayan, Krayan Hulu, Krayan Hilir (Kabupaten Malinau) dan Kecamatan Sei Manggaris dan Tulin Onsoi di Kabupaten Nunukan. “Kegiatan “jemput bola” dilaksanakan  sesuai saran dan permintaan dari para camat di wilayah tersebut,” ujarnya.

Layanan “Sipelandukilat” adalah layanan administrasi kependudukan dari Disdukcapil Provinsi Kaltara dari kecamatan ke kecamatan di pedalaman dan perbatasan Kaltara yang memakan waktu berminggu-minggu. Petugas dengan angkutan darat menerobos jalan tanah dan naik angkutan sungai membawa peralatan kerja, mulai dari mesin genset, komputer, hingga material e-KTP.  Hingga akhir tahun 2018, e-KPT yang diterbitkan lewat program “Sipelandukilat” sudah 2000 dan itu berlanjut sampai sekarang. (001)