Sosialisasi Penulisan Cerita Rakyat, SBP Tahap 2 Dimulakan

Para narasumber Sehari Bersama Penulis (SBP) tahap 1, Syafril Teha Noer, Syafruddin Pernyata dan Amin Wangsatilaja di tengah-tengah para peserta dari Kutai Barat, Maret lalu.  (Foto Hamdani/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – ‘Sehari Bersama Penulis’ (SBP) tahap kedua dari Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim untuk menjaring penulis cerita rakyat Kaltim kembali digulirkan.

SBP yang sudah dilaksanakan sejak Maret 2023 itu, menurut Kabid Kebudayaan Disdikbud Kaltim Robiana Hastawulan, SS., merupakan sosialisasi penulisan cerita rakyat Kaltim kepada para penulis di 10 kabupaten/kota se Kaltim.

“SBP bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkah  tutur lisan sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan (OPK). Tutur lisan dalam hal ini adalah cerita rakyat yang ada di Kaltim,” ungkap Robiana Hastawulan kepada Niaga.Asia, Jumat (9/6).

Kegiatan itu, ujarnya, juga dimaksudkan sebagai pra-lomba penulisan cerita rakyat.

“Kami juga mengadakan lomba penulisan cerita rakyat Kaltim. Kegiatan itu sebagai pra-lomba untuk menjaring peserta,” tuturnya.

Hamdani dan Amin Wangsatilaja ketika menyampaikan materi penulisan cerita rakyat SBP tahap 2 di Anjungan Bakuda, Samarinda, Kamis (8/6).  (Foto Dok Niaga.Asia)

Bukan sekadar menjaring peserta, lanjut Robiana Hastawulan, calon peserta itu mendapatkan pengarahan dalam teknik penulisan, bahasa dan bagaimana mencari sumber cerita dari tim juri dan narasumber SBP.

Dalam tahap pertama SBP, katanya, dihadirkan tiga penulis terkemuka Kaltim, Syafruddin Pernyata, Syafril Teha Noer dan Amin Wangsatilaja.

“Ketiga penulis itu adalah penulis senior yang karya-karya sudah menasional,” imbuh Robiana Hastawulan.

Sejak bulan Maret lalu, ketiga penulis yang juga dewan juri penulisan cerita rakyat itu berkunjung dan bersua dengan para penulis 10 kabupaten/kota.

“Setelah SBP tahap pertama selesai, kami mulai lagi tahap kedua. Diawali Kamis kemarin (8/6) dengan mengumpulkan para penulis Kota Samarinda di Anjungan Bakuda, Samarinda. Untuk narasumbernya, kami mengundang dua orang penulis, Hamdani dan Amin Wangsatilaja,” katanya.

Sementara itu, berkaitan dengan pendaftaran lomba penulisan cerita rakyat sendiri, dikatakan Amin Wangsatilaja akan ditunda hingga pertengahan Juli 2023.

“Informasi penundaan pendaftaran dan penyerahan tulisan akan kami sampaikan melalui OPD terkait dan ke calon peserta,” kata Amin Wangsatilaja.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | Advetorial

Tag: