Tahun Ini PLN Laksanakan Penyambungan ke 1.500 Rumah Tangga

aa
Manajemen  PT PLN (persero) UIW Kaltimra yang dipimpin, Sigit Witjaksono, GM PLN UIW Kaltimra bersama Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie. (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-PT PLN (Persero) tahun 2020  akan melakukan penyambungan listrik terhadap 1.500 rumah tangga pada 25 lokasi di Provinsi Kaltara. Untuk kelancarannya, diperlukan  adanya sinkronisasi dan kolaborasi antara program PLN dengan program Pemprov Kaltara. Selain itu, pihak PLN UIW Kaltimra juga melaporkan soal ketersediaan daya listrik untuk sistem Tanjung Selor, dimana, eksisting beban puncak sebesar 13 megawatt (MW), sementara daya mampu mencapai 19 MW.

Demikian mengemukan dalam pertemuan antara manajemen  PT PLN (persero) UIW Kaltimra yang dipimpin, Sigit Witjaksono, GM PLN UIW Kaltimra bersama Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie, Rabu lalu (15/1/20).

“Tentu saja, program PLN  tersebut patut disambut baik oleh seluruh pihak. Untuk kelancarannya, saya menilai perlu adanya sinkronisasi antara program PLN dengan program Pemprov Kaltara. Dan  PLN UIW Kaltimra juga menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi,” kata Irianto.

Menurut gubernur, ada kelebihan daya yang selama ini menjadi cadangan,  apabila tak ada masalah teknis di lapangan atau kasus insidentil, pasokan listrik pada sistem Tanjung Selor masih cukup berlebih.

“Pada kesempatan tersebut, saya juga berharap adanya dukungan dari PLN, untuk pemanfaatan seluruh sumber daya energi di Kaltara,” kata gubernur.

Salah satunya, pemanfaatan sumber daya sungai untuk pembangunan PLTA. Dalam hal ini, PLTA Kayan. PLTA ini harus terealisasi, karena sudah mendapat atensi khusus dari Presiden RI Joko Widodo.

Di Kaltara, juga akan dibangun PLTU mulut tambang.

Tak hanya PLTU, sedianya banyak sumber daya energi yang dapat digunakan sebagai sumber listrik. Seperti matahari, angin, sungai dan lainnya. Dalam hal ini, saya menekankan pada pemanfaatan sumber daya sungai yang ada di Kaltara.

“Pemprov Kaltara dalam jangka pendek akan mendorong perusahaan tambang batubara yang ada untuk membangun PLTU di mulut tambang,” ujar gubernur lagi, seraya menambahkan, Ini menjadi sumber energi bagi KIPI Kaltara, dan ibukota negara baru. Ini menjadi energi transisi sebelum akhirnya PLTA dapat digunakan. Setidaknya butuh 2-3 tahun setelah terbangun, PLTA baru dapat digunakan. (001)

Tag: