Tantangan Kesehatan Semakin Besar, Balikpapan Kekurangan Nakes

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty. (istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Kota Balikpapan dihadapkan pada beban ganda dunia kesehatan. Selain kekurangan tenaga kesehatan (Nakes), tantangan dunia kesehatan semakin besar, karena adanya  peningkatan kasus sejumlah penyakit.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Rabu (10/1/2024).

Jika sebelumnya Covid-19, maka sekarang ini adalah stunting, tuberkulosis (TBC) yang angkanya naik, serta penyakit yang banyak menyebabkan kematian dan menelan biaya tinggi seperti jantung, kanker, hingga stroke.

“Kemudian kita juga sekarang berupaya mengendalikan diabetes yang naik sekali kasusnya. Jadi, penyakit-penyakit yang tidak menular itu sangat naik kasusnya di Balikpapan. Ini Tantangan kita setelah pandemi Covid-19,” kata Andi Sri Juliarty.

Di tengah meningkatnya kasus beberapa penyakit tersebut, lanjut wanita yang akrab disapa Dio itu, Balikpapan juga punya tantangan melengkapi sumber daya manusia (SDM), yakni tenaga kesehatan.

“Tenaga kesehatan kita masih kurang. Karena Balikpapan tidak ada fakultas kedokteran. Kita mengharapkan dokter dari luar, yang terdekat itu Unmul dan akademi kesehatan seperti Poltekes, tapi lulusannya juga terbatas,” ungkapnya.

Sementara Dinas Kesehatan Kota punya kewajiban untuk melengkapi sembilan jenis tenaga kesehatan di Puskesmas. Jika tidak terpenuhi, makan belum memenuhi standar.  Di samping itu, Dinas Kesehatan Balikpapan juga harus bersiap menyiapkan tenaga kesehatan di dua rumah sakit yang akan dibangun oleh Pemerintah Kota.

Dua rumah sakit tersebut berlokasi di Balikpapan Timur dan Balikpapan Barat. Itu merupakan program prioritas Wali Kota Rahmad Mas’ud.

“Itu tantangan kita saat ini. Pemkot melalui Dinas Kesehatan akan berupaya bagaimana caranya mendapatkan tenaga kesehatan yang spesialis dan subspesialis. Apakah kita membuka kerja sama dengan fakultas kedokteran, miasalnya dengan UI, UGM dan lainnya,” pungkasnya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: