Telan Biaya Rp556 Miliar, Progres Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi  20,47 Persen

Pengerjaan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi. (Foto Bisnis Indonesia/Muhammad Mutawallie Sya’rawie)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA– Progres konstruksi Bendungan Sepaku Semoi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten  Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga saat ini sebesar 20,47% dengan pekerjaan saat ini mencakup jalan masuk, pengelak, pelimpah, galian dan timbunan tubuh bendungan.

“Sesuai kontrak bendungan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2023, namun diharapkan dapat selesai lebih cepat pada akhir tahun 2022. Sejauh ini kami belum menjumpai adanya kendala teknis maupun dalam pengadaan tanah untuk bendungan,” kata Kepala BWS Kalimantan IV Harya Muldianto dalam laporan yang disampaikannya saat menerima kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jum’at (8/10/2021) lalu.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah jumlah bendungan di Indonesia untuk mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan, salah satunya yang telah dimulai pembangunannya adalah Bendungan Sepaku Semoi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljonomengatakan, progres Bendungan Sepaku Semoi dimulai konstruksinya sejak Juli 2020.

“Utamakan kualitas. Saya minta konsultan pengawas untuk tegas mengawasi kualitas konstruksi. Kalau ada yang salah, jangan ragu dibongkar. Hati-hati dengan potensi longsoran, drainasenya juga agar ditata betul,” kata Menteri Basuki.

Dikatakan Menteri Basuki, bendungan dengan kapasitas volume 10 juta m3 ini sudah cukup lama direncanakan, utamanya  untuk memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas 2.500 liter/detik dan mereduksi banjir 55%.

Untuk diketahui, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi berada dibawah tanggungjawab Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp556 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP

Tercatat di Provinsi Kaltim saat ini sudah terdapat enam infrastruktur yang selama ini menjadi sumber pengambilan air baku. Keenam sumber air baku tersebut yakni Bendungan Manggar di Balikpapan (kapasitas tampung 14,2 juta m3), Bendungan Teritip di Balikpapan (2,43 juta m3), Embung Aji Raden di Balikpapan (0,49 juta m3), Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara (5,09 juta m3), Intake Kalhol Sungai Mahakam (0,02 juta m3), dan Bendungan Lempake di Samarinda (0,67 juta m3).

Turut hadir dalam tinjauan tersebut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Triono Junoasmono, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, Kepala BBPJN Kalimantan Timur Junaidi, Kepala BP2 Perumahan H. Hujurat, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltim Sandhi Eko Bramono.

Sumber : Humas Kementerian PUPR | Editor : Intoniswan

Tag: