Temuan Mayat di Kebun Sawit Nunukan, Meninggal Akibat Sakit Lambung

Kapolsek Kota Nunukan Ipda Disco Barasa (niaga.asia/Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Hasil visum dokter Puskesmas Nunukan terhadap temuan mayat, yang diketahui bernama Jalil (52), di Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasaan pada jenazah.

Kapolsek Kota Nunukan Ipda Disco Barasa mengatakan, almarhum ditemukan warga pada Rabu 16 Agustus 2023 sekitar pukul 16.00 Wita, di semak-semak areal lahan perkebunan kelapa sawit kilometer 9 RT 07 Desa Binusan.

“Awalnya kita duga ada penganiayaan karena kondisi tubuhnya luka-luka seperti tercabik. Makanya dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan visum et repertum,” kata Barasa pada niaga.asia, Rabu (23/08/2023).

Proses pemeriksaan visum et repertum memakan waktu cukup lama karena dokter perlu meneliti keseluruhan tubuh dan tulang jenazah, dikarenakan tubuh korban mengalami pembusukan dan kondisi jenazah rusak.

Kerusakan kulit pada tubuh dan sejumlah organ dalam diduga kuat akibat dimangsa binatang. Dugaan itu dijelaskan oleh dokter yang memperkirakan luka seperti tercabik-cabik akibat gigitan biawak.

“Jadi analisa dokter seperti itu. Kalau penyebab dari kematian korban diperkirakan akibat sakit lambung,” ujar Barasa.

Dalam perkara ini, Polisi sempat meminta keterangan dari sejumlah saksi dan orang-orang dekat almarhum, yang menyatakan bawah Jalil mengidap penyakit lambung cukup serius. Di mana apabila kambuh, menimbulkan rasa sakit luar biasa.

Beberapa saksi juga pernah melihat Jalil pingsan akibat penyakitnya kambuh dan biasanya butuh waktu sampai 3 jam, untuk Jalil kembali normal atau siuman.

“Korban sempat curhat dengan temannya sekitar tanggal 11 Agustus. Korban bercerita kalau dia mengidap penyakit lambung akut. Kalau kambuh seperti orang pingsan,” terang Barasa.

Kerangan saksi ini persis dengan fakta hasil penyelidikan Polisi. Sedangkan untuk penjelasan tubuh korban membusuk disebabkan oleh pengaruh cuaca yang mana saat kejadian itu turun hujan, sehingga tubuhnya cepat membusuk.

Almarhum dipercaya seseorang untuk mengelola lahan kebun seluas 2 hektar di kilometer 9 Desa Binusan, Kecamatan Nunukan. Jalil juga sering membantu pemilik kebun lainnya ketika diminta memanen buah sawit.

“Di sekitar lokasi temuan mayat terdapat peralatan milik almarhum seperti parang dan lainnya,” jelas Barasa.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Saud Rosadi

Tag: