JAKARTA.NIAGA.ASIA — Penyelidik Indonesia minggu ini akan merilis laporan akhir penyelidikan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada 2021 yang menewaskan 62 orang penumpangnya.

Dilansir Reuters hari Selasa, insiden Sriwijaya Air adalah kecelakaan pesawat komersial besar ketiga di Indonesia hanya dalam waktu enam tahun dan menyoroti catatan keselamatan udara negara yang buruk.

Di bawah standar internasional, laporan akhir biasanya akan dikeluarkan dalam waktu satu tahun setelah kecelakaan.

Tetapi Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia (KNKT) mengatakan pandemi mempersulit timnya untuk melakukan perjalanan guna penyelidikan kecelakaan Boeing 737-500 berusia 26 tahun, yang terjadi pada 9 Januari 2021.

Ony Soerjo Wibowo, seorang penyelidik KNKT, mengatakan kepada Reuters bahwa laporan akhir akan diterbitkan pada hari Kamis.

Penyelidik lain, Nurcahyo Utomo, pekan lalu mengatakan kepada parlemen ada masalah mekanis dengan sistem auto-throttle, yang menyediakan tenaga mesin.

Tuas sisi kanan di kokpit tidak bergerak sama sekali, menyebabkan tuas kiri overcompensate, akhirnya mengarah ke menukik, katanya.

Dia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pilot tidak menyadari perubahan di dalam kokpit, yang mengakibatkan upaya pemulihan yang “tidak sesuai”.

Sumber : Kantor Berita Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: KNKTPeristiwaPesawat JatuhSriwijaya Air