
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) tengah mempersiapkan langkah besar untuk mengurangi kemacetan akibat kendaraan besar yang lalu-lalang di jalan utama kota. Salah satunya pembangunan terminal barang terpadu di kawasan Kilometer 13 (KM 13), Balikpapan Utara.
Terminal itu akan dibangun di atas lahan seluas 11,7 hektare milik Pemkot, dan dirancang sebagai pusat logistik modern yang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung.
Kepala Dishub Balikpapan, Muhammad Fadli, menyebut pembangunan ini sebagai kebutuhan mendesak guna mendukung kelancaran arus lalu lintas dan distribusi logistik.
“Selama ini Balikpapan hanya memiliki terminal untuk penumpang, padahal distribusi barang juga butuh ruang khusus. Tanpa terminal barang, kendaraan logistik terus menumpuk di jalan kota dan memicu kemacetan,” kata Fadli Rabu 28 Mei 2025.
Fadli menjelaskan, master plan terminal tersebut telah rampung, dan Dishub sedang mengajukan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk tahap awal pembangunan. Jika proses penganggaran berjalan sesuai rencana, pelaksanaan konstruksi dijadwalkan dimulai tahun depan.
Terminal ini akan mencakup fasilitas bongkar muat, gudang, lahan parkir truk, serta sistem manajemen logistik berbasis teknologi. Kawasan KM 13 dipilih karena selama ini menjadi titik rawan kemacetan, terutama akibat truk besar yang parkir sembarangan.
“Tim kami menemukan banyak sopir terpaksa berhenti di pinggir jalan karena tidak ada rest area atau terminal khusus. Inilah yang membuat kehadiran terminal barang sangat mendesak,” ujarnya.
Proyek ini dirancang sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan sistem transportasi kota yang lebih efisien dan aman.
Dishub juga membuka opsi pembiayaan bersama antara Pemkot, Pemprov Kalimantan Timur, dan pemerintah pusat, agar pembangunan bisa dipercepat.
Fadli menekankan bahwa penataan logistik ini tidak hanya untuk kelancaran distribusi barang, tetapi juga demi mobilitas harian masyarakat. Dengan mengalihkan kendaraan berat ke kawasan terminal, beban lalu lintas di tengah kota dapat dikurangi secara signifikan.
Sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan memang dituntut memiliki infrastruktur transportasi yang tangguh.
Sejumlah pengusaha dan warga pun menyambut baik rencana pembangunan terminal ini, karena dinilai dapat menjadi solusi konkret atas kemacetan yang kian mengkhawatirkan.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanInfrastruktur