Tiap Tahun Pasien Menumpuk, RSUD AWS Tidak Ada Upaya Berbenah

Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Penumpukan calon pasien berikut keluarganya di ruang antre Poli RSUD AW Sjahranie Samarinda seringkali terjadi di hari pertama aktif kembali bekerja, usai libur panjang semisal libur tahun baru dan Lebaran.

Tidak sedikit pasien yang mesti melakukan kontrol kesehatan sepekan sebelum Lebaran misalnya, harus menunda hingga libur cuti bersama selesai, karena tutupnya layanan Poli. Imbasnya, pasien menumpuk di ruang Poli usai libur Lebaran.

Merespons itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin menegaskan seharusnya selama libur lebaran, pelayanan publik itu harus tetap buka termasuk pelayanan Poli.

Sehingga, rumah sakit diwajibkan untuk selalu stand by memberikan pelayanan kepada masyarakat, agar tidak terjadi penumpukan di hari pertama usai libur panjang.

“Jangan sampai nunggu sampai selesai libur. Karena bagaimana pun mereka sakit nggak bisa ditunggu,” kata Jaya, ditemui di Gedung Utama DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Samarinda, Rabu 9 April 2025.

Jaya bilang Dinkes Kaltim akan berkoordinasi dengan manajemen rumah sakit untuk membahas terkait mekanisme pengaturan lalu lintas pelayanan pasien, selama libur panjang.

“Kami akan coba mengurai bersama manajemen rumah sakit (RSUD Abdoel Wahab Sjahranie), atas beberapa hal yang perlu kita bicarakan terkait lalu lintas pelayanan mereka saat mereka libur,” jelasnya.

Baca jugaPasien RSUD AWS Membludak, Ahdia Curhat Baru Berobat karena Layanan RS Tutup Libur Lebaran

Jaya melihat penumpukan pasien di salah satu rumah sakit daerah terbaik di Kaltim ini, bukanlah masalah baru, melainkan sering terjadi setiap tahunnya pasca libur panjang Idulfitri.

“Ini kejadiannya setiap tahun begitu. Tapi sampai sekarang tidak ada upaya untuk mengurai,” sebut Jaya.

Salah satu solusi yang perlu ditawarkan kepada pihak RSUD AW Sjahranie yakni dengan memberlakukan piket atau shift-shift jaga para tenaga medis, agar pelayanan publik tetap berjalan, terutama di bagian ruang pelayanan poli. Sehingga masyarakat tetap bisa berobat, tanpa terhalang tanggal merah.

“Solusinya saat libur ada yang piket, sampai jam 12 siang aja. Jangan hari libur, semua libur. Misalnya selama seminggu libur itu ada yang ditugaskan sama manajemen rumah sakit. Sehingga tidak terjadi penumpukan di hari kerja. Itu yang akan kita tawarkan, sehingga tahun depan saat libur lebaran lagi bisa terurai,” ucapnya.

Jaya juga mengusulkan agar para tenaga medis yang mendapatkan jatah berjaga selama libur panjang ini, untuk diberikan uang insentif atau uang piket.

“Tentu juga kalau piket harus ada uang piketnya. Sehingga setiap hari itu ada yang jaga Poli, agar bisa mengurai antrean (pasien) pada saat hari pertama kerja rumah sakit (usai libur panjang),” demikian Jaya Mualimin.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: