SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemprov Kaltim akhirnya mendatangkan mobil PCR (Polymerase Chain Reaction). Mobil itu, sekarang diparkir di Dinkes Kaltim di Samarinda. Rencananya, akan dioperasikan untuk memeriksa sampel pegawai di instansi Pemprov.
Mobil itu, bukan dibeli Pemprov, melainkan kerjasama operasi (KSO) pihak ketiga, Speedlab, yang berkantor di Jakarta. Speedlab, diketahui juga bekerjasama dengan salah satu BUMN kesehatan.
Untuk operasional, ada 7 orang dari Speedlab, dimana 5 diantaranya adalah tenaga analis laboratorium. Speedlab, juga yang menyediakan reagen, untuk pemeriksaan sampel swab.
“Semua dari mereka (Speedlab),” kata Kasi P2PM Dinkes Kalimantan Timur Setiawati, ditemui wartawan termasuk Niaga Asia, di kantornya, Jalan AW Syachranie, Selasa (25/8).
Bicara kapasitas, Setiawati menerangkan, sekali running pemeriksaan, mobil PCR mampu memeriksa 32 sampel, dan hasilnya akan ketahui maksimal 2 jam kemudian. “Dalam sehari, 10 jam, bisa memeriksa 300 sampel swab,” ujar Setiawati.
“Dalam KSO, kita 5 bulan kedepan sampai 10 ribu sampel. Kalau sudah 10 ribu sampel, selesai. Dan, satu sampel hitungannya Rp 750 ribu. Sementara, fokus di Samarinda, untuk ke instansi di lingkup Pemprov Kaltim,” tambah Setiawati.
Rencana awal, mobil PCR mulai digunakan Rabu (26/8) besok, untuk memeriksa sampel swab yang sudah ada di Labkesda Dinkes Provinsi Kaltim, dan RSUD AW Sjachranie. Terlebih lagi, saat ini, PCR di RSUD AW Sjachranie terkendala sparepart PCR.
“Besok kita periksa sampel swab, untuk menopang pemeriksaan swab PCR di Labkesda dan AWS. Kalau nanti dalam sehari bisa ada lebih 300 sampel, pihak ketiga (Speedlab) akan datangkan lagi 1 unit mobil PCR sampai nanti sesuai KSO ada 10 ribu sampel yang diperiksa,” demikian Setiawati.
Kedatangan mobil PCR ini, memang bakal dipastikan mempercepat pemeriksaan sampel swab. Sebab, rencana kedatangan mobil PCR milik Pemkot Samarinda yang dibeli sekitar Rp3 miliar, belum diketahui jelas waktu kedatangannya di Samarinda. Padahal, kabar terakhir, mobil PCR Pemkot Samarinda itu sudah ada di Jakarta sejak lama. (006)
Tag: Covid-19IndonesiaKalimantan TimurKaltimPandemi CoronaSamarindaSARS-CoV-2