Topan Rai Tewaskan 19 Orang di Filipina

Foto dari Penjaga Pantai Filipina, menunjukkan rumah-rumah yang rusak akibat Topan Rai di sebuah desa pesisir di provinsi Surigao del Norte, Filipina selatan pada Jumat, 17 Desember 2021. (Penjaga Pantai Filipina melalui AP)

MANILA.NIAGA.ASIA – Topan dahsyat menewaskan sedikitnya 19 orang, merusak jaringan listrik dan komunikasi di seluruh provinsi dan mengakibatkan kerusakan parah di sebagian besar di Filipina tengah, kata para pejabat setempat pada hari Sabtu (18/12). Bahkan seorang gubernur mengatakan provinsinya telah diratakan dengan tanah.

Dilansir Associated Press, Topan Rai bergerak menjauh pada Jumat (17/18) malam ke Laut Cina Selatan usai menerjang provinsi pulau selatan dan tengah, di mana lebih dari 300.000 orang di kawasan itu dievakuasi ke tempat yang aman terlebih dahulu. Upaya itu menurut pejabat setempat diperkirakan berhasil menyelamatkan banyak nyawa.

Pada kondisi terkuatnya, Topan Rai bergerak dengan kecepatan 195 kilometer (121 mil) per jam dan hembusan hingga 270 kph (168 mph), salah satu yang paling kuat dalam beberapa tahun terakhir untuk menghantam kepulauan Asia Tenggara yang rawan bencana, yang berada di antara Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan.

Topan itu menerjang pantai tenggara negara itu pada hari Kamis (16/12), namun jumlah korban dan kehancuran masih belum jelas dua hari setelahnya usai terputusnya aliran listrik dan sinyal selular.

Polisi nasional melaporkan sedikitnya 19 orang tewas, namun tidak memberikan data lebih rinci. Sementara badan tanggap bencana utama pemerintah melaporkan jumlah kematian kurang dari 12 orang, di mana sebagian besar penduduk desa tertimpa pohon tumbang. Pihak terkait bertindak lebih hati-hati untuk memvalidasi setiap angka kematian.

Pejabat di Kepulauan Dinagat, salah satu provinsi pertama yang terkena angin topan itu, komunikasi mereka masih terputus pada hari Sabtu karena terputusnya aliran listrik dan jalur komunikasi.

Namun demikian Gubernurnya Arlene Bag-ao, berhasil mengunggah pernyataan di situs web provinsi yang mengatakan bahwa provinsi berpenduduk sekitar 180.000 orang itu telah rata dengan tanah. Dia meminta bantuan makanan, air, tempat penampungan sementara, bahan bakar, peralatan kebersihan dan persediaan medis. Menurutnya hanya sedikit korban yang dilaporkan ada di ibu kota sejauh ini karena kota-kota lain tetap terisolasi.

“Kami mungkin selamat, tetapi kami tidak dapat melakukan hal yang sama dalam beberapa hari mendatang karena kapasitas kami yang terbatas sebagai provinsi kepulauan,” kata Bag-ao, seraya menambahkan beberapa rumah sakit Dinagat tidak dapat dibuka karena kerusakan.

“Sebagian besar kapal komersial dan kargo kami…sekarang tidak cocok untuk pelayaran laut, secara efektif memisahkan kami dari seluruh negeri,” ujar Bag-ao.

Wakil Gubernur Nilo Demerey berhasil mencapai provinsi terdekat dan mengatakan kepada jaringan radio DZMM bahwa setidaknya enam penduduk meninggal, dan hampir 95% rumah di Dinagat tidak memiliki atap. Bahkan, tempat penampungan darurat ikut hancur.

“Saat ini kami sedang melakukan perbaikan karena bahkan pusat evakuasi kami hancur. Tidak ada tempat perlindungan, gereja, gimnasium, sekolah, pasar umum, dan bahkan gedung DPR semuanya hancur,” kata Demerey.

Gambar-gambar yang diunggah di situs web Dinagat menunjukkan rumah-rumah yang tersampir rendah dengan atap yang terlepas atau rusak dan dikelilingi oleh lembaran atap seng dan puing-puing.

Di provinsi Bohol tengah, yang langsung terkena topan, penjaga pantai mengatakan personelnya di atas perahu karet menyelamatkan penduduk yang terjebak di atap dan pohon, saat air naik dengan cepat.

Mereka merilis rekaman yang menunjukkan staf penjaga pantai membantu orang-orang dari atap rumah yang hampir ditelan oleh air banjir ke perahu karet. Mereka juga membantu seorang penduduk desa turun dari pohon di atas air banjir sementara pria lain, juga mengenakan pelampung oranye, menunggu gilirannya.

Dengan dana darurat pemerintah yang digunakan untuk pandemi virus corona, Presiden Rodrigo Duterte mengatakan dia akan mencari uang untuk membantu provinsi terdampak bencama Topan Rai. Dia berencana mengunjungi wilayah yang hancur akhir pekan ini.

Sekitar 20 badai dan topan melanda Filipina setiap tahunnya. Kepulauan ini terletak di wilayah “Cincin Api” Pasifik yang aktif secara seismik, menjadikannya salah satu negara paling rawan bencana di dunia.

Sumber : Associated Press | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: