TPT Kota Samarinda Turun Dari 6,78 Persen Menjadi 5,92 Persen

Dalam rangka menekan pengangguran terbuka di Samarinda, Disnaker Kota Samarinda menggelar pameran bursa kerja di Hall Samarinda Square, Jalan M Yamin, Samarinda, Selasa 4 Juli 2023. Pameran ini akan berlangsung hingga Rabu 5 Juli 2023 (niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sementara itu, persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja digambarkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT Kota Samarinda pada tahun 2023 mengalami penurunan dari 6,78 persen menjadi 5,92 persen.

Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki (78,54 persen) lebih besar dari TPAK perempuan (46,79 persen) di Kota Samarinda pada tahun 2022. Sementara itu, TPT perempuan (9,52 persen) lebih besar dibandingkan dengan TPT laki-laki (5,20 persen).

“Dapat dikatakan bahwa penduduk yang lebih banyak bekerja di Kota Samarinda pada tahun 2022 adalah penduduk laki-laki daripada penduduk perempuan,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda, Roosmawati, SE, MM dalam “Statistik Daerah Kota Samarinda Tahun 2023” yang dipublikasikan disitus samarindakota.bps.go.id pada tanggal 29 Desember 2023.

Menurut Roosmawati, penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) terbagi menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja di Kota Samarinda pada tahun 2022 sebanyak 424.229 orang, sedangkan 249.607 orang lainnya merupakan penduduk usia kerja yang bukan angkatan kerja.

Adapun persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja disebut dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus 2022, TPAK Kota Samarinda pada tahun 2022 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 64,29 persen menjadi 62,96 persen.

Lulusan SMP dan SMA sulit mendapatkan pekerjaan

Roosmawati juga menginformasikan, berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, jumlah angkatan kerja yang paling banyak tidak terserap di pasar tenaga kerja adalah penduduk usia kerja yang memiliki ijazah tertinggi SMP dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,46 persen.

Angka ini tidak jauh berbeda dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk usia kerja yang memiliki ijazah tertinggi SMA dengan TPT sebesar 7,45 persen. Sementara itu, penduduk yang memiliki ijazah tertinggi kurang dari atau sama dengan SD memiliki tingkat penyerapan angkatan kerja tertinggi di pasar tenaga kerja, dengan TPT sebesar 4,43 persen.

“Partisipasi penduduk dalam ketenagakerjaan ini terlihat berbanding terbalik dengan tingkat pendidikannya,” katanya.

Secara umum, penyerapan tenaga kerja di Kota Samarinda pada tahun 2022 didominasi oleh sektor jasa-jasa yang mencapai 69,86 persen, diikuti oleh sektor manufaktur (25,15 persen) dan sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian yang hanya menyerap sebesar 4,99 persen.

Sementara itu, jika dilihat menurut status pekerjaan utama, lebih dari setengah penduduk yang bekerja di Kota Samarinda berstatus sebagai buruh/ karyawan/ pegawai (57,21 persen). Kemudian sebanyak 22,37 persen berusaha sendiri, 6,24 persen berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar.

Sedangkan persentase penduduk usia kerja yang berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar sebesar 2,98 persen. Adapun 11, 21 persen lainnya berstatus sebagai pekerja bebas (5,48 persen) dan pekerja keluarga (5,73 persen).

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: