UMKM Termasuk Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Indonesia

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan yang mencapai 5,3% dan tingkat inflasi yang terkendali di tahun 2022 kemarin.

Fundamental ekonomi ini sangat penting untuk menghadapi ketidakpastian di tahun-tahun mendatang akibat ancaman resesi global dan tensi geopolitik dunia yang belum mereda di tahun 2023 ini. Untuk memperkuat fundamental ekonomi ini, Indonesia perlu untuk terus mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru ke depan.

Dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan pada Rabu (01/03) secara daring, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan lima sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Pertama, hilirisasi industri sawit dan sumber daya alam.

“Mungkin yang lebih banyak di-quote adalah mengenai larangan ekspor, tapi sebenarnya larangan ekspor itu bukanlah tujuannya. Larangan ekspor itu adalah cara supaya kita bisa menjalankan hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri dan meningkatkan nilai tambahnya. Kementerian Perdagangan memegang peranan yang luar biasa besar untuk memastikan agar hilirisasi ini bisa kita lakukan,” terang Wamenkeu.

Kedua, penggunaan produk dalam negeri. Menurut Wamenkeu, ini juga sesuatu yang sangat dekat dengan Kementerian Perdagangan mengenai bagaimana upaya Pemerintah untuk mendorong penggunaan produksi dalam negeri. Satu hal adalah agar APBN digunakan untuk membeli produk dalam negeri.

Namun Wamenkeu menegaskan bahwa yang terpenting juga dari penggunaan produk dalam negeri ini adalah untuk perekonomian, dunia usaha dan masyarakat Indonesia yang perlu mendorong produksi dalam negeri dengan meningkatkan demand dan supply-nya. Dan dengan begitu harapannya hal ini pada saatnya nanti juga akan mendorong pengembangan UMKM Indonesia.

Pengembangan UMKM merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang ketiga.

“Kita ingin UMKM bertambah banyak jumlahnya, dan tambah banyak pula yang bisa naik kelas. Kalau yang tadinya usaha mikro bisa naik menjadi usaha kecil, yang tadinya usaha kecil bisa naik ke kelas menengah, dan yang usaha menengah bisa naik ke besar. Keseluruhan pengembangan UMKM ini sedapat mungkin kita dorong untuk bisa melakukan ekspor. Ini menjadi strategi yang luar biasa bagi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia kedepan,” tambah Wamenkeu.

Kegiatan ekonomi saat ini semakin diwarnai oleh kegiatan yang berbasis digital. Maka, sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia yang keempat adalah pemanfaatan ekonomi digital.

“Kegiatan-kegiatan konvensional seperti pasar konvensional akan mulai tergantikan sebagian dengan pasar digital dan dengan transaksi digital. Ini merupakan ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi kita namun kita harus tetap waspada melihat bagaimana perkembangannya. Teman-teman yang ada di Kementerian Perdagangan moga-moga juga tetap memperhatikan bagaimana pemanfaatan ekonomi digital kita gunakan semaksimal mungkin untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru,” jelas Wamenkeu.

Sumber pertumbuhan ekonomi baru yang terakhir adalah pengembangan ekonomi hijau. Pemerintah akan mulai mendesain penggunaan pembangkit listrik berbasiskan energi baru maupun energi terbarukan. Pemerintah juga membicarakan mengenai pengendalian karbon dengan membentuk pasar karbon.

Lalu, Undang-undang juga memperbolehkan Pemerintah untuk memungut pajak karbon namun pajak karbon ini akan digunakan sebagai instrument untuk mendorong Indonesia agar mencapai janji NDC Indonesia kepada dunia bukan sekedar untuk mendapatkan penerimaan negara.

Dengan konteks seperti itu, maka seluruh enviroment dari upaya pengendalian karbon harus disiapkan. Wamenkeu menegaskan bahwa Kementerian Keuangan bekerja sama dengan seluruh Kementerian/Lembaga untuk menyiapkan pengembangan ekonomi hijau yang menjadi ruang  bagi dunia usaha baru dan menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia ke depan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada teman-teman di Kementerian Perdagangan yang terus menjaga Indonesia dan tetap melakukan pemantauan terhadap kondisi ekonomi sehingga bisa meletakkan pembaharuan ekonomi di Indonesia, mendukung pemulihan yang lebih cepat, yang pada ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagai cita-cita utama kita,” tutup Wamenkeu.

Sumber: Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu | Editor: Intoniswan

Tag: