Waria di Nunukan Sebelum Tewas Dibunuh: Mak Tina Tolong Aku

Tersangka MF dikawal personel KSKP Tunon Taka Nunukan (Budi Anshori/niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Pria berinisial MF alias Daus (19), tersangka pembunuhan berencana terhadap Wanita Pria (Waria) Aftar alias Ririn (33), mengaku tidak memiliki hubungan khusus dengan korban. Kedekatan dia sebatas teman biasa yang mengenal korban sejak Agustus 2023 lalu.

“Saya kenal korban sekitar dua bulan lalu di salon kecantikan Bandang, (miliknya) teman Ririn. Kami tidak pacaran,” kata MF saat ditanya niaga.asia, Senin 30 Oktober 2023.

MF merupakan eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) Malaysia, yang mana tahun 2022 lalu dideportasi ke Nunukan, setelah menjalani pidana hukuman sekitar 7 tahun penjara, dalam perkara pembunuhan terhadap seorang pria.

Kasus pembunuhan di Malaysia didasari sakit hati, karena kekasihnya jadi korban asusila pria di Malaysia. Daus yang menyimpan rasa dendam akhirnya menghabisi nyawa teman pria pacarnya itu.

“Orang itu perkosa pacar saya. Sekarang kami sudah menikah dan istri saya tinggal di Malaysia,” sebut MF.

MF mengungkapkan, rasa dendam kepada Ririn tidak dapat ditahan, karena omongan Ririn yang disebarkan kepada orang lain di Sebatik dan di Malaysia, menuduhnya sebagai penjual sperma.

Padahal, kata dia, selama ini memiliki hubungan baik dengan Ririn dan tidak pernah berbuat seperti yang dituduhkan korban. MF mengaku telah merencanakan pembunuhan Ririn, dengan cara menginap di rumah kosnya.

“Benda yang tidak pernah saya buat dituduhkan kepada saya, saya dituduh jual-jual air mani,” terang MF.

Baca jugaIni Kronologi Pembunuhan Berencana Waria di Kamar Kos Nunukan

Berdasarkan keterangan pelaku, dia sengaja datang ke rumah kos korban Kamis 26 Oktober 2023 pukul 01.00 Wita, dengan tujuan menginap sekaligus menghabisi nyawa Ririn untuk meluapkan rasa sakit hatinya.

Setiba di rumah Ririn, sekitar pukul 04.55 Wita, Ririn yang tidur bersama MF lantas terbangun dari tidur dan menyuruh pelaku mematikan pendingin ruangan (AC). Pelaku kemudian mengambil remote AC di atas springbed.

Setelah mematikan AC, sekira pukul 05.10 Wita, MF melihat Ririn bermain handphone sambil berbaring miring ke kiri menggunakan selimut dan membelakangi pelaku.

“Saya ambil pisau dapur yang sudah saya siapkan, kemudian naik di atas kasur dengan posisi jongkok berlutut,” sebutnya.

Amarah membuat pelaku MF tidak berpikir panjang lagi. Dia memegang pisau dengan kedua tangannya dan menusuk ke arah leher sebelah kanan Ririn sebanyak 1 kali, hingga pisau tersebut menancap di leher sebelah kanan.

Dalam keadaan leher berdarah, Ririn menoleh ke arah MF sambil meneriakkan “Mak Tina Tolong Aku Mak Tina, Daus Kau Juga Mati Daus”. MF yang sempat melihat korban masih bergerak, lalu mengambil selimut untuk menutup kepala korban.

“Saya cekik dan memiting leher korban. Ririn sempat melawan berguling-guling di ranjang hingga terjatuh dan tertelungkup,” jelasnya.

Selang lima menit melakukan perlawanan, Ririn terlihat tidak bergerak lagi, kemudian MF bergegas mengambil barang milik korban dan meninggalkan kamar kos serta menguncinya dari luar.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Saud Rosadi

Tag: