11 Februari 2021, Malaysia Buka Akses 120 Ton Bahan Pokok Masuk ke Krayan

Selama pandemi Covid-19 dan Malaysia menerapkan lockdown, stok bahan pokok masyarakat Krayan sangat terbatas. ( foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pemerintah Malaysia membuka jalur distribusi perdagangan sembako dan kebutuhan lainnya khusus untuk wilayah perbatasan, yaitu Kecamatan Krayan, berlaku hanya untuk sehari, Kamis  nanti, 11 Februari 2021.

“Pembukaan akses perdagangan di perbatasan Malaysia hanya untuk satu hari,” kata Camat Krayan Heberly, Selasa (09/02).

Dibukanya jalur pengiriman barang di masa pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Malaysia sebagai tindaklanjut permintaan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) tanggal 23 Juni 2020 yang juga ditembuskan ke Kementerian Perdagangan RI.

Dukungan negosiasi Gubernur Kaltara tersebut diawali permintaan Bupati Nunukan dan Forum Masyarakat Adat Dataran Tinggi Borneo, yang menginginkan adanya dukungan permohonan pasokan kebutuhan pokok di wilayah perbatasan Krayan.

“Proses mendapatkan izin Pemerintah Serawak, Malaysia membuka jalur perbatasan cukup panjang, kita menunggu hingga 7 bulan,” sebutnya.

Sejak pandemi dan pemberlakuan lockdown di Malaysia, semua akses jalur perbatasan antar negara ditutup rapat. Akibatnya, kebutuhan pokok masyarakat Krayan yang 90 persen bersumber dari sana terhenti total.

Kebutuhan sembako dan lainnya di Krayan praktis mengandalkan pengiriman produk Indonesia, yang jumlahnya sangat terbatas disebabkan distribusi menggunakan transportasi udara dari Nunukan ataupun Tarakan.

“Krisis sambako di Krayan sangat luar biasa dan sudah pasti berdampak terhadap harga barang kebutuhan,” tuturnya.

Dikatakan Heberly, pembukaan perdagangan selama 1 hari rencananya dihadiri Timbalan Menteri Pembangunan Dua Bandar bersama pejabat Pemerintah Malaysia setingkat kepada daerah, adapun dari Pemerintah Nunukan diwakili Sekretaris Daerah Nunukan Serfianus.

Titik lokasi penyerahan barang perdagangan sekitar 500 meter dari perbatasan Indonesia. Diperkirakan 60 kendaraan roda empat membawa kebutuhan sembako ditambah kebutuhan material bangunan dan BBM industri sekitar 25 ton.

“Untuk kebutuhan material semen 1.000 sak ditambah pipa air, kalau perkiraan total muatan barang sekitar 120 ton,” terangnya.

Serah terima barang dagangan dilakukan di Malaysia tanggal 10 Februari 2021, selanjutnya tanggal 11 Februari barang digeser ke wilayah perbatasan Indonesia dengan titik lokasi kantor Imigrasi Krayan.

Heberly menerangkan, pengantaran sembako dan barang lainnya difasilitasi oleh koperasi Bakelalan Lawas Berhad Malaysia kepada koperasi Mitra Utama Krayan. Kedua koperasi ini ditunjuk sebagai distributor perdagangan barang.

“Kita berharap ada tahap kedua pengiriman barang dari Malaysia atau setidak-tidaknya ada upaya pemerintah Indonesia membuka jalur darat ke perbataasan Krayan,” bebernya.

Pembukaan jalur transportasi darat Kecamatan Krayan ke wilayah daratan lainnya bisa menggunakan jalur terdekat di Kabupaten Malinau, tinggal kembali pada niat pemerintah dalam membangun wilayah perbatasan.

“Warga Krayan beli semen di Tarakan harganya Rp 1,5 juta dan itupun sangat jarang didatangkan. Inilah penyebab pembangunan tidak berjalan dimasa pendemi,” kata camat Krayan. (002).

Tag: