SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepolisian gerak cepat menyelidiki kematian RA, wanita muda 21 tahun asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang tewas mengenaskan Sabtu (16/10) pagi kemarin. Hasil visum menunjukkan korban tewas dengan 17 tikaman.
Keterangan diperoleh Niaga Asia, jenazah RA yang berada di kamar jenazah RSUD AW Sjachranie Samarinda, dijemput dan dibawa pulang keluarganya ke Banjarmasin, Sabtu (16/10) malam.
“Benar (jenazah sudah dibawa pulang keluarga korban). Tapi hasil visum sudah kita pegang. Karena diduga kan ada kekerasan. Dari kemarin, langsung visum dan sudah ada hasilnya,” kata Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo, dikonfirmasi Niaga Asia, Minggu (17/10) sore.
Gulo menerangkan, dari visum, ada lebih dari 10 luka tikaman yang bersarang di badan korban RA. “17 tusukan mas. Iya, bagian dada dan perut,” ujar Gulo.
Gulo menerangkan, sementara kepolisian telah memeriksa keterangan 18 saksi dari kasus kematian korban RA.
“Belum ada penetapan tersangka. Kita minta waktu masih ya. Soalnya kita dari kemarin kita terus maraton, mengejar (pengungkapan kasus),” tambah Gulo.
Masih disampaikan Gulo, kepolisian telah memasang garis polisi tidak hanya kamar 508 ditemukannya korban.
“Sudah di-police line. Bahkan bukan cuma di TKP (kamar 508). Ada beberapa kamar lain. Iya, diduga kamar lain itu digunakan teman-teman korban,” ungkap Gulo.
“Iya benar (kamar kejadian di kamar 508). Penyelidikan saat ini yang kami lakukan saat ini sementara dari Jatanras Polresta Samarinda, dan opsnal Polsek Samarinda Kota,” pungkas Gulo.
Unit INAFIS Olah TKP
Niaga Asia sempat mengikuti tim INAFIS Polresta Samarinda, relawan INAFIS dan CSI di kamar jenazah RSUD AW Sjachranie Samarinda. Tidak ada yang bisa didapat dari keterangan pihak rumah sakit. Mengingat jenazah sudah dijemput dan dibawa pulang ke Banjarmasin.
Berikutnya, tim INAFIS bergeser dan tiba di Hotel MJ di Jalan KH Khalid sekitar pukul 16.20 WITA. Sekitar satu jam kemudian, tim naik ke lantai 5 dan berada di depan kamar 508.
Dipimpin Kasubnit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda Aipda Harry Cahyadi, tim melakukan olah TKP lanjutan, di antaranya melakukan pemeriksaan sidik jari.
Pantauan Niaga Asia, ada 3 kamar yang dipasang garis polisi. Mulai dari kamar 508, 506 dan kamar 512. Dua kamar selain 508, dikabarkan digunakan teman wanita dari korban RA. Menggunakan lift, naik ke lantai 5 hanya sampai di lantai 4. Selanjutnya berjalan menaiki tangga hingga sampai di lantai 5.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: PembunuhanPeristiwaPolresta SamarindaPolriSamarinda