228 Ribu BTS Telkomsel Layani Kebutuhan Internet Buat Belajar Anak di Masa Pandemi

Telkomsel mengoperasikan BTS program USO di wilayah 3T (Terluar, Terdalam, dan Tertinggal) dan telah berteknologi 4G LTE. (Foto : Telkomsel)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Telkomsel kembali memastikan kesiapan jaringan broadband, untuk mendukung kegiatan pendidikan, di masa adaptasi kebiasaan baru pandemi Covid-19, dengan dukungan 228 ribu Base Transceiver Station (BTS) di Indonesia. Seperti, penerapan belajar jarak jauh, yang mengandalkan layanan internet.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, selama pendemi COVID-19 berlangsung, Telkomsel sudah melihat terjadinya perubahan aktivitas digital masyarakat yang cukup signifikan. Terutama, sebagai dampak dari proses adaptasi kebiasaan baru, untuk tetap menunjang produktivitas keseharian.

“Perubahan pola belajar mengajar yang mengedepankan proses pembelajaran jarak jauh, sebagai upaya bagian beradaptasi dengan kebiasaan baru guna memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19, mendorong kami sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan dengan cakupan jaringan terluas di Indonesia, untuk menghadirkan ketersediaan akses, kapasitas dan kualitas layanan broadband yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi ini” kata Setyanto, dikutip Niaga Asia dari keterangan tertulis, Sabtu (29/8).

Dia menerangkan, sejak bergulirnya gerakan program #DiRumahTerusMaju sebagai bagian dari program besar kepedulian terhadap tanggap pandemi Covid-19 di Indonesia, Telkomsel melakukan sejumlah aktivitas optimalisasi teknis jaringan, dengan fokus di wilayah area residensial, atau permukiman.

“Aktivitas teknis lain yang sudah dilakukan Telkomsel antara lain meliputi optimalisasi perangkat seperti antenna jaringan, balancing dan upgrade kapasitas spektrum besar yang dimiliki Telkomsel, seperti frekuensi 900, 1800, 2100, dan 2300 Mhz termasuk pemanfaatan teknologi 4.9G dan Massive MIMO, agar cakupan layanan broadband Telkomsel lebih maksimal dan dapat diakses kapanpun, terutama saat kondisi trafik komunikasi berbasis data yang cukup padat,” ujar Setyanto.

Seorang anak belajar mengaji secara daring. Telkomsel memastikan kesiapan jaringan mereka memenuhi kebutuhan internet di masa adaptasai kebiasaan baru pandemi Covid-19. (Foto : Telkomsel)

Telkomsel sendiri juga telah menyiagakan unit kerja, yang secara khusus menangani quality monitoring dan quality improvement, agar terus memastikan hadirnya solusi layanan yang prima, guna menjaga kenyamanan pengalaman aktivitas digital masyarakat. Unit kerja itu, selama ini juga telah berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, agar standar QoS serta aspek teknis lainnya, dapat terpenuhi dalam menghadirkan layanan jaringan prima untuk masyarakat.

Setyanto menambahkan, sejak awal tahun, Telkomsel tetap berkomitmen untuk melanjutkan target penambahan infrastruktur 25.000 unit BTS 4G LTE hingga akhir tahun ini. Menghadapi perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat di masa pandemi, Telkomsel juga melakukan penyesuaian cakupan BTS 4G baru tersebut, yang pembangunannya difokuskan menjangkau area residensial.

“Hingga kuartal tiga tahun ini, lebih dari 21.000 ribu BTS 4G LTE baru sudah beroperasi, dan siap melayani kebutuhan aktivitas digital masyarakat di seluruh Indonesia,” terang Setyanto.

Sedangkan, pemerataan akses broadband berteknologi terdepan di wilayah 3T (Terluar, Terdalam, dan Tertinggal) hingga wilayah perbatasan negara, pada kuartal tiga 2020 ini juga Telkomsel telah memastikan 1.083 unit BTS program USO (Universal Service Obligation) yang dikembangkan bersama BAKTI Kominfo terkoneksi teknologi jaringan 4G LTE Telkomsel. Sehingga pengalaman beraktivitas digital populasi masyarakat yang berada di wilayah 3T hingga perbatasan negara khususnya dalam menunjang proses pembelajaran jarak jauh diharapkan akan semakin setara dengan wilayah perkotaan.

“Hingga pertengahan tahun ini, Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 228.000 unit BTS atau tumbuh lebih dari 11% dibanding tahun sebelumnya, yang sudah menjangkau 95% populasi masyarakat hingga pelosok negeri. Lebih dari 20.000 BTS yang sebagian besar berteknologi broadband 3G/4G juga sudah digelar di wilayah 3T hingga perbatasan negara, sebagai bentuk dukungan dalam memperkuat kedaulatan negara melalui kesetaraan akses gaya hidup digital,” jelas Setyanto. (006)

Tag: