9 Pasien Corona RSUD Nunukan Dipindahkan ke Puskesmas Binusan

Juru Bicara Gugus Tugas Percepata  Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sebanyak 9 orang pasien terkonfirmasi positif infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) akan dipindahkan dari ruang isolasi terapi pengobatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan ke ruang isolasi Puskesmas Binusan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan  Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono menyebutkan, pemindahan 9 orang pasien terkonfirmasi positif berkaitan dengan kondisi kesehatan pasien yang berangsur mulai membaik.

“Hasil swab PCR fullow-up pasien masih posiif, tapi kondisi pasien membaik menuju kesembuhan, sehingga perlu kiranya dipisahkan dari pasien positif lainnya,” katanya.

Pemindahan pasien adalah cara medis untuk pencegahan penularan virus diantara sesama pasien, sebab ketika masih bercampur dengan pasien positif lainnya, kemungkinan bisa terjadi infeksi berulang atau reinfeksi penularan.

Pasein positif yang dipindahkan dari ruang isolasi RSUD Nunukan adalah pasien pertama Covid-19 Nunukan yang jumlahnya 4 orang dan pasein kelompok kedua sebanyak 5 orang termasuk 2 warga Malaysia.

“Pasein-pasien ini sudah menjalani perawatan lebih dari 9 hari dan sudah 2 kali pemeriksan swab, kondisi kesehatan mereka membaik,” bebernya.

Dikatakan Aris, membaiknya kesehatan pasein dapat dilihat dari kondisi fisik dan mengacu pada pemeriksaan Rapid Test yang menunjukan nilai Immunoglobulin G (IgG) masih positif dan nilai Immunoglobulin M ((IgM) sudah negatif.

Ketika hasil PCR masih positif dan IgG positif, sedangkan IgM negatif, maka secara medis bisa diartikan, bahwa kondisi pasien mulai menuju kesembuhan, dan ini terjadi biasanya pada pasien konfirmasi perawatan 14 hari lebih

“Sesuai protokol kesehatan, pasien kategori terkonfirmasi positif yang tanpa gejala sudah bisa menjalani isolasi mendiri atau karantina dirumah,” ujarnya.

RSUD Nunukan berupaya tetap melakukan perawatan kepada pasien-pasein yang kondisinya mulai berangsur membaik, hanya saja lokasi perawatan dipindahkan ke isolasi Puskesmas Binusan, dan jangan kuatir, pelayanan kesehatan tetap tidak berbeda.

Karantian atau isolasi selama ini menjadi perdebatan panjang di masyarakat, sebagian besar menghendaki karantina terpusat, padahal dalam beberapa kasus gejala Covid-19 cukup dilakukan isolasi mandiri atau karantina dirumah.

“Sesuai pedoman revisi 4 Covid-19 Kemenkes Maret 2020, isolasi mandiri ditujukan kepada Orang Dengan Resiko (ODR) atau pelaku perjalanan dengan di transmisi lokal,” terangnya.

Bagi ODP dan PDP gejala ringan cukup dengan isolasi mandiri, sedangkan karantina rumah yang seluruh anggota keluarganya OTG, maka pelaku karantina rumah harus mendapatkan perhatian gugus tugas terkait kebutuhan hidup.

“Kalau seluruh anggota keluarga OTG dan menjalani karantina rumah, tim gugus tugas harus memperhatikan kebutuhan hidup keluarga ini” ungkap Aris. (002)

Tag: