Apa Kabar Mobil PCR Pemkot Samarinda Seharga Rp3 Miliar?

Mobil PCR milik Pemkot Samarinda diparkir di Jakarta. (foto : istimewa/Dinkes Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemkot Samarinda membeli mobil Polymerase Chain Reaction (PCR) seharga Rp3 miliar. Namun demikian, mobil PCR yang digadang akan digunakan untuk mempercepat diagnosa Covid-19 dari pemeriksaan swab, tak kunjung ada di Samarinda sampai hari ini.

Mobil itu sendiri, di awal bulan Agustus 2020 lalu, diketahui sudah berada di Jakarta. Bahkan, logo Pemkot Samarinda, sudah terpasang di sisi pintu mobil.

Rencananya, akan diangkut kapal laut, dan tiba di Pelabuhan Semayang, di Balikpapan, untuk selanjutnya, kemudian dibawa menuju ke Samarinda. Namun mobil itu, tak kunjung datang.

Berita terkait :

Mobil PCR Senilai Rp3 Miliar Milik Pemkot Samarinda Tiba Jumat

Dilihat dari pemberitaan di atas, 3 Agustus 2020, dengan begitu sampai hari ini, sudah 55 hari mobil itu tidak kunjung ada di Samarinda. Itu artinya, sudah lebih satu bulan, mobil PCR itu tak kunjung datang.

Sebelummya, wartawan pun, sempat menanyakan kapan mobil itu tiba di Samarinda, agar bisa segera digunakan Pemkot untuk melakukan pemeriksaan sendiri swab tenggorok.

“InsyaAllah Senin – Rabu depan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kota Samarinda dr Ismed Kusasih, merespons pertanyaan wartawan melalui grup WhatsApp, 16 September 2020.

Lagi-lagi, mobil berisi alat PCR berharga tidak murah itu, tidak kunjung ada di Samarinda. Atau, lebih sepekan kemudian sampai di hari ini.

Info grafis kasus Covid-19 kota Samarinda per hari Minggu (27/9) (sumber : Dinkes Samarinda)

52 Kasus Positif Corona Baru

Hari ini, Minggu (27/9, kota Samarinda mencatatkan penambahan 52 kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 baru. Total kasus pun kembali naik, menjadi 2.432 kasus sejak awal pandemi Covid-19 di Samarinda.

Di sisi lain, 67 pasien berhasil sembuh dari paparan Covid-19. Sedangkan, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia, menjadi 95 orang. (Selengkapnya lihat info grafis).

“Pasien yang dirawat di semua rumah sakit di Samarinda, termasuk RS Karantina ada 176 orang. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri, ada 560 orang,” kata Ismed, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/9).

Sebagian besar klaster penyebaran Covid-19, sembuh, dan per hari ini menyisakan 9 klaster, dari 15 klaster per Sabtu (26/9) kemarin. Satu kelompok paling menonjol, adalah non klaster. Hari ini ada 706 orang terpapar Covid-19, dibanding Sabtu (26/9) ada 707 orang.

Sesuai pernyataan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak, Sabtu (26/9) kemarin dalam penjelasan virtual, penularan di lingkungan keluarga, sehingga menjadi klaster keluarga, paling mengkhawatirkan. Kota Samarinda pun tercatat memiliki lebih 50 klaster keluarga.

“52 klaster,” kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rafshodia, kepada wartawan hari ini. (006)

 

Tag: