Aksi Gabungan Kecam Dugaan Penindasan Umat Muslim Uighur di China

Aksi demo mengecam dugaan penindaan umat muslim Uighur di depan kantor Gubernur Kaltim, di Jalan Gadjah Mada, Samarinda, Senin (23/12). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Aksi demo menyikapi isu dugaan penindasan muslim di Uighur, China, terjadi di beberapa daerah termasuk di Samarinda, Senin (23/12). Puluhan orang dari organisasi keislaman Front Pembela Islam (FPI) DPD Kaltim, menyuarakan aspirasi dan menyampaikan tuntutan di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, di Samarinda.

Menggunakan pengeras suara, pedemo juga membentangkan poster dan spanduk, sebagai bentul kepedulian terhadap kondisi umat muslim di sana.

“Bisu, buta dan tuli atas pemberitaan Uighur. Maka dari itu kami, Front Pembela Islam, mengadakan aksi yang legal di negara kita. Dengan dasar demokrasi. Menyampaikan sebuah orasi agar, didengar oleh masyarakat luas,” kata Korlap Aksi, Zain Ramadhan, kepada wartawan di sela aksi.

Selain FPI, sebut Zain, aksi juga diikuti oleh beberapa relawan lainnya, beserta ormas-ormas antaretnis yang ada di Kaltim.

“Di samping itu juga, bukan hanya ormas keagamaan, tapi juga ormas kesukuan. Memisahkan sekat kesukuan, untuk membela umat muslim,” tandasnya.

“Semoga aspirasi kami bisa didengar. Kami harap bapak (Gubernur Kaltim) Isran Noor dapat bersikap adil menerima tuntutan kami,” kata Zain.

Lebih lanjut, para pengunjukrasa meyakini telah terjadi pelanggaran kemanusiaan di Uighur, China. “Banyak ketidakadilan di sana. Kita bisa lihat lewat media dan sumber-sumber lainnya yang kredibel,” tutupnya. (009)