Anak 8 Tahun di Samarinda Meninggal Diduga Idap Hepatitis Akut

Ilustrasi hepatitis (istimewa/net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah melalui juru bicara Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan dua kematian anak diduga menderita hepatitis akut belum diketahui penyebabnya, Kamis (12/5), di mana salah satunya di Kalimantan Timur. Pasien anak itu diketahui berdomisili di kota Samarinda.

Pasien anak berusia 8 tahun itu diketahui meninggal dalam perawatan RSUD AW Sjahranie di Samarinda, dikabarkan sehari usai lebaran Idulfitri 2-3 Mei 2022 lalu.

“Benar ada. Tapi itu masih dugaan ya. Meninggalnya di RSUD AW Sjahranie,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Masitah, saat dikonfirmasi niaga.asia, Jumat (13/5).

Masitah menerangkan Kemenkes telah mengeluarkan edaran tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya.

Kemenkes Terbitkan Edaran Waspadai Temuan Kasus Hepatitis Akut pada Anak

Penelusuran niaga.asia, edaran dimaksud dikeluarkan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.

Edaran Kemenkes itu sendiri menurut Masitah sudah diteruskan ke kabupaten dan kota.

“Kalau ada kasus ke arah itu (hepatitis akut), ada form yang harus diisi. Namanya Sistem Kewaspadaan dan Respons atau SKDR. Jadi itu yang kami sampaikan dan sosialisasikan ke Faskes (fasilitas kesehatan) dan Dinkes kabupaten dan kota,” ujar Masitah.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada lagi kasus pasien anak dengan kecurigaan hepatitis akut yang sama di Kalimantan Timur.

“Kalau ada pasti dikabarkan. Tapi dirilis sesuai ketentuan. Di mana kami di (Dinkes) provinsi hanya mengirimkan data dan nanti dirilis oleh Kemenkes untuk divalidasi,” terang Masitah.

Penting! Ini Cara Pencegahan Penularan Hepatitis Akut

Masitah juga menggarisbawahi pentingnya masyarakat menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pola pencegahan penularan Hepatitis juga di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan. Terlebih lagi saat ini COVID-19 masih bersatus pandemi dan belum dicabut.

“Kita tetap mesti waspada. Penerapan protokol kesehatan itu pasti. Jaga kebersihan saat santap makanan. Karena terkadang kalau kita makan di luar, tidak yakin ya dengan kebersihan piring, bagaimana mencucinya,” jelas Masitah.

“Karena itu (hepatitis) menularnya lewat makanan dan feses ya. Jadi, agar anak-anak jangan dulu bermain ke tempat umum seperti playground, kolam renang. Ini penting bagi masyarakat sebagai edukasi,” tutup Masitah.

Terkait pasien dan kronologi perawatannya, upaya konfirmasi niaga.asia ke Kepala Instalasi, Humas dan PKRS RSUD AW Sjahhranie Samarinda dr Arysia Andhina belum berbuah hasil.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: