Asap Pengolahan Aspal H Batto Masuk Rumah Warga

Asap hitam keluar dari pengolahan aspal di Jalan Lingkar Nunukan. (foto: Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Warga yang tinggal diseputar Jalan Lingkar RT 06, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengajukan protes terhadap asap hitam yang dikeluarkan dari corong pengolahan aspal H Batto mencemari udara dan menyebar hingga masuk rumah warga.

“Warga menyampaikan protes, katanya asap pabrik aspal masuk ke rumah-rumah mereka,” kata Ketua RT 06 Jalan Lingkar, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan, Edy pada Niaga.Asia, Senin (06/11/2023).

Asap pengolahan aspal membawa polusi udara dapat mengganggu kesehatan. Atas keresahan itulah, Edy meminta pihak pabrik memperhatikan lingkungan penduduk yang berada di sekitarnya.

Pihak pabrik sendiri berdalih terdesak waktu karena proyek pengaspalan jalan Desa Binusan, Kecamatan Nunukan sedang diburu waktu penyelesaian, sehingga pabrik pengolahan aspal dioperasikan siang dan malam.

“Kadang pekerja lembur sampai malam. Warga tidak persoalkan kegiatan pabriknya, ini hanya sebatas asap yang meresahkan,” bebernya.

Terhadap protes warga, Edy meminta pihak pabrik memperhatikan keinginan warga dan kalaupun proyek terdesak waktu menyelesaikan, berikanlah solusi terbaik agar persoalan ini tidak menimbulkan keresahan.

Dilain sisi, warga Jalan Gang Damai dan Kampung Tidung yang terdampak asap hitam tetap menghormati pemilik tempat pengolahan aspal yang selama ini memiliki status sosial cukup baik di lingkungan penduduk.

“Kasihan juga H. Batto kalau dihentikan pabrik aspalnya, beliau orang tua juga, warga kami juga,” bebernya.

Tanpa mempermasalahkan kedua pihak, Edy mengajak warga tetap bersabar dan tidak berupa menimbulkan kekacauan di lingkungan tempat tinggalnya, namun pihak perusahaan juga harus memahami permintaan warga.

Edy menuturkan, warga tidak mempersoalkan kegiatan pabrik yang beroperasi siang maupun malam selama hembusan asap tidak mengarah ke bagian utara menuju pemukiman penduduk yang cukup padat.

“Lokasi pabrik sekitar 70 meter dari pemukiman penduduk, kalau asap terbawa angin ke bagian utara masuk ke rumah-rumah warga,” bebernya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: