Atasi Gejolak Harga, DPKP Nunukan Siapkan 20.000 Bibit Cabai

Kebun cabai petani yang bibitnya berasal dari bantuan  DPKP Nunukan tahun 2021 dalam rangka mengatasi harga cabai yang seuka bergejolak hingga Rp120 ribu/kilogram. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Harga cabai yang selalu bergejolak dan menjadi penyumbang terjadinya inflasi di berbagai daerah di Indonesia, diatasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Nunukan dengan menyiapkan 20 ribu bibit cabai untuk dibagikan dan ditanam masyarakat di lahan masing-masing, mulai bulan bulan Oktober datang.

“Inflasi terbesar di Nunukan disumbang cabai, harganya saat naik bisa menembus Rp 120.000 per kilogram, maka kita atasi dengan menyediakan bibit cabai untuk ditanam masyarakat,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Nunukan Muhtar pada Niaga.Asia, Rabu (21/09/2022).

DPKP Nunukan mulai bulan Oktober 2022 akan membagikan 15.000 bibit pohon cabai sudah ditanam dalam polybag kepada masyarakat umum di Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan Selatan.  Sedangkan 50.000 lagi disalurkan  untuk masyarakat di Kecamatan Sebatik, Sebatik Barat, Sebatik Timur, Sebatik Utara dan Sebatik Tengah.

“Khusus untuk wilayah Sebuku, Lumbis, Sembakung, Sembakung Atulai dan Tulin Onsoi dibantu dalam bentuk pembibitan cabai seluas 10 hektar,’ ujarnya.

Bantuan bibit cabai diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi rumah tangga sebab, harga cabai di Nunukan cukup tinggi dan akan semakin tinggi jika kapal barang dari Sulawesi tidak masuk Nunukan.

Setidaknya, kata Muhtar, ibu-ibu rumah tangga di Nunukan dan Sebatik tidak lagi dipusingkan atas kenaikan cabai selama 3 bulan karena telah memiliki tanaman cabai di pekarangan rumah sendiri.

“Ini salah satu cara kita membantu masyarakat sekaligus memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong,” bebernya.

Penyaluran bibit cabai disesuaikan dengan jumlah kepala keluarga (KK) di tiap kelurahan. Misalkan, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan yang memiliki 3.800 KK diberikan bantuan 3.500 bibit pohon cabai.

“Bantuan ini hampir menyeluruh untuk masyarakat, kecuali orang-orang kaya tidak perlu dibantu, termasuk masyarakat bermukim di atas air,” jelasnya.

Tiap KK diberikan 1 bibit pohon cabe polybag ukuran besar dan 4 pohon cabe polybag ukuran kecil. Selain itu, diberikan pula polybag cadangan untuk memindahkan tanaman ketika tumbuh membesar.

Muhtar menerangkan, DPKP Nunukan sempat mengalami kesulitan mendapatkan plastik polybag karena beberapa daerah di pulau Jawa dan lainnya mulai melaksanakan program serupa, tapi sudah teratasi.

Pemberian bibit pohon cabai tahun 2022 berbeda dengan program ketahanan pangan sebelumnya yang fokus tertuju kepada petani  untuk memenuhi pasar cabai lokal dan ekonomi keluarga petani.

“Sekarang ini harga cabai lokal di pasar sekitar Rp 80.000 per kilogram, kalau masyarakat punya tanaman cabai sendiri bisa turun harga cabai di Nunukan,” tuturnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: