Banjir di Samarinda Meluas, Warga Terdampak Diperkirakan jadi 30 Ribu Jiwa

Tim Rescue Unit Siaga SAR Samarinda  mengevakuasi Fauzi yang jatuh dari lantai 2 rumahnya di Jalan Pemuda. Selain itu juga telah dievakuasi 1 kepala keluarga dari kawasan yang sama karena air telah masuk ke rumahnya hingga ke plafon. (Foto Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Permukiman warga yang terdampak banjir hari ini, Senin (25/5/2020) di 4 kecamatan di Samarinda,  Samarinda Utara, Sungai Pinang, dan Samarinda Ulu, dan Samarinda Kota semakin meluas dibandingkan hari Minggu  (24/5), dengan jumlah warga terdampak naik dua kali lipat, dari 15 ribu jiwa menjadi 30 ribuan jiwa.

“Di kawasan hulu sungai Karang Mumus volume air masih banyak menunggu giliran masuk ke sungai,” kata Ahmad Karni pada Niaga.Asia, Senin (24/5/2020) siang. “Air memenuhi rawa-rawa di atas bendungan Benanga,” ujarnya.

Dikatakan pula, saking meluasnya air di kawasan Lempake, dia bisa berkeliling mengontrol kawasan terdampak banjir naik perahu dengan mesin tempel dan tidak tersangkut apapun walu masuk ke kawasan permukiman di Bengkuring.

RSUD Abdul Wahab Sjahranie juga kebanjiran. (Foto Istimewa)

“Kawasan tergenang masih sama dengan tahun lalu, Bengkuring, Muang Ilir, Gunung Lingai, kawasan jalan Pemuda, Belatuk,  jalan dr. Soetomo, kiri-kanan sungai Karang Mumus terdampak, karena air Mahakam juga pasang,” katanya.

Menurutnya, jumlah rumah terendam banjir, jika hari Minggu diperkirakan 5 ribuan, hari ini naik du kali lipat, bisa jadi 12 ribuan rumah. Banjir sudah melintasi jalan Ahmad Yani dan dr Soetomo. Jam saat ini air dari Benanga tak bisa turun sama sekali karena sudah bertemu dengan air pasang yang naik hingga ke gang Nibung.

“Malam ini menjadi sangat rawan, karena cuaca di hulu sungai Karang Mumus juga mendung,” ujarnya.

Anggota Polisi terperangkap di kawasan banjir. (Foto Istimewa)

Sementara itu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan melalui Kepala Seksi Operasi dan Siaga Octavianto dalam rilisnya, Senin  (25/5/2020) sore mengungkapkan, Tim Rescue Unit Siaga SAR Samarinda  dengan segala peralatan yang diperlukan kini dalam siaga.

“Hari ini tim sudah melakukan 2 kali evakuasi atas permintaan warga,” katanya.

Dua kali evakuasi yang telah dilakukan atas permintaan warga di jalan Pemuda, karena air naik terus sedangkan warga itu punya anak kecil dan satunya lagi mengevakuasi Pak Fauzi yang jatuh dari lantai 2 rumahnya.

“Keduanya sudah dievakuasi tim ke rumah kerabatnya,” kata Octa.

Sementara itu Lembaga Kantor Berita Negara (LKBN) Antara berdasarkan hasil wawancaranya dengan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Hendra AH melaporkan jumlah warga terdampak banjir yang mencapai 30.894 jiwa itu tersebar di 4 kecamatan pada 14 kelurahan di Kota Samarinda.

Kemudian sejumlah jalan utama kota ini tidak bisa dilalui kendaraan karena terendam air, antara lain Jl Dr Soetomo, kawasan Simpang Vorvo, kawasan Sempaja Utara, Jl A yani, Jl PM Noor, dan sejumlah ruas jalan lainnya.

Relawan menyiapkan perahu untuk digunakan memberikan pertolongan bagi korban banjir. (Foto Istimewa)

Tim dari BPBD Samarinda dan sejumlah relawan tampak membantu warga yang ingin mengungsi, antara lain di kawasan Bengkuring Raya dan Perumahan Griya Mukti.

Sementara di Kelurahan Gunung Lingai, pada kawasan yang tidak terlalu dalam, anak-anak memanfaatkan jalan raya yang dipenuhi air tersebut untuk belajar berenang dan sebagian dari mereka bermain ketangkasan bola tangan.

Tampak pula sejumlah warga yang mengungsi di daerah agak tinggi dan mereka bergerombol. Rata-rata dari mereka menumpang charger dari listrik di salah satu ruko (rumah toko) yang tutup, namun kabel listriknya disalurkan ke teras ruko.

Air naik hingga ke Jalan PM Noor. (Foto Istimewa)

Menurut Hendra, dampak banjir terluas ada di Kecamatan Samarinda Utara, yakni tersebar di 8 kelurahan, 87 RT, 4.379 KK, 1.671 rumah dengan korban yang terdampak banjir mencapai 13.896 jiwa.
Rinciannya antara lain di Kelurahan Lempake terdapat 13 RT, 475 KK, 912 jiwa, dan merendam sebanyak 467 rumah. Ketinggian air rata-rata di kawasan ini antara 30 cm hingga 110 cm.

Kemudian di Kelurahan Sempaja Timur, air menggenangi di 29 RT, pada 2.102 KK, dan 8.208 jiwa terdampak dengan 240 rumah yang terendam. Sementara ketinggian air antara 50-70 cm.

Banjir terluas kedua berada di Kecamatan Sungai Pinang, antara lain di Kelurahan Temindung Permai yang menggenangi 39 RT, 2.180 KK, 6,211 jiwa terdampak, dan sebanyak 1.634 rumah terendam dengan ketinggian air antara 15 cm hingga 120 cm.

“Di Kelurahan Sungai Pinang Dalam, air menggenangi di 15 RT, 861 KK, dan terdapat 2.677 jiwa terdampak banjir. Sementara ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga 120 cm,” ujar Hendra. ((001)

Tag: