Bantuan dari Kaltim Mulai Mengalir ke Palu dan Donggala

aa
Bantuan dari masyarakat Samarinda berupa sandang pangan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala diberangkatkan dari Dermaga Navigasi Samarinda. Bantuan dikirim dengan KM Miang Besar, Minggu (30/9)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, 28 September dari Kalimantan Timur mulai mengalir ke Palu yang terdampak paling parah. Minggu dini hari (30/9), Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kaltim dan Kaltara sudah memberangkan sejumlah relawan dengan KN Wisanggeni, termasuk di dalam rombongan tim dokter  yang dikoordinir langsung oleh Wakil Direktur RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, Dr.Ahmad Zuhro Maruf, SP.BS.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kaltim dan Kaltara, Gusti Anwar Mulyadi mengatakan, tim dokter yang berangkat ada 2 orang, terdiri dari ahli  bedah dan saraf, lengkap dengan obat-obatan dan peralatan yang akan digunakan  untuk membantu korban gempa dan tsunami. “Sore ini, inshaallah kita sudah sampai di Palu,” katanya.

Tim SAR dari Kaltimtara Sudah Memasuki Perairan Palu

Kemudian, Kepala  Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto menambahkan, Kapal SAR Wisanggeni juga memabawa logistik makanan serta kantong mayat, peralatan Extralasi (Colappse Structure Search & Rescue) juga di bawa untuk digunakan oleh Reacuer yang akan menyisir dan mencari korban di seluruh wilayah terdampak gempa bersama Tim Basarnas lainnya.

“Extralasi berfungsi khusus mengeluarkan korban yang terhimpit maupun terjebak di reruntuhan bangunan,” ungkapnya.Tim Juga membawa Emergency Lighting guna penerangan serta sumber listrik.

Sedangkan dari Samarinda, Minggu siang, pukul 13.00 Wita  juga diberangkatkan bantuan dari masyarakat Samarinda berupa sandang pangan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dari Dermaga Navigasi Samarinda. Bantuan dikirim dengan  KM Miang Besar.

Stop penyebaran video dan foto korban

Semnetara itu Ketua Forum Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Kalimantan Timur, Amir Hamzah, menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video-vodeo maupun foto-foto korban gempa dan tsunali di Palu dan Donggala secara vulgar di media sosial termasuk di grup-grup WhatsApp. “Kita wajib mempertimbangkan perasaan keluarga korban,” katanya.

Menurutnya, tidak elok menyebarkan video-video dan foto-foto vulgar kroban yang sedang dievakuasi karena menambah duka keluarga korban.”Jika menerima vidio seperti itu hendaknya tidak lagi menyebar ke media lainnya dan jika perlu menyarankan pada penyebar untuk tidak terlalu menyebarkan vidio tersebut,” saran Amir.

Ia juga menambahkan, Wapena Kaltim dalam waktu dekat ini akan mengirimkan bantuan melalui tim relawan yang sudah berada di lokasi kejadian. Pemberian bantuan senantiasa dilakukan Wapena di setiap ada bencana yang timbul di masyarakat tidak hanya di Kalimantan Timur tapi di seluruh wilayah Indonesia. (001)