Batubara Kaltim Antar Low Tuck Kwong jadi Orang Terkaya di Indonesia

Low Tuck Kwong (Foto: Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Batubara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan mengantar boss PT Bayan Resources Tbk, Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Real-Time Billionaires List Forbes, yang dikutip Senin (26/12/2022), Low Tuck Kwong memiliki kekayaan US$ 25,5 miliar atau Rp 397,80 triliun (kurs Rp 15.600).

Dalam daftar tersebut, Low Tuck Kwong berada di ranking 52 orang terkaya di dunia. Bos perusahaan batubara Bayan Resources ini menggeser posisi Hartono bersaudara, yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono.

Low Tuck Kwong berhasil menggeser posisi Budi Hartono dan Michael Hartono dalam daftar orang terkaya, di atas posisi Budi dan Michael yang masing-masing Rp 347,88 triliun dan Rp 335,40 triliun.

Dikutip dari Forbes, Senin (26/12/2022), Low Tuck Kwong dikenal sebagai raja batubara. Pria kelahiran Singapura ini merupakan pendiri Bayan Resources yakni perusahaan tambang Indonesia.

Wikipedia.org melaporkan, hingga akhir tahun 2020, PT Bayan Resources Tbk ini memiliki 5 Kontrak Karya Batubara (PKP2B) dan 16 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luas konsesi 126.293 hektar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Sepanjang tahun 2021, perusahaan ini berhasil menjual batubara sebanyak 40 juta ton, atau naik 11,11% dari penjualan tahun 2020, yakni 36 juta ton.

Aktivitas pertambangan batu bara Bayan Resources. (Foto: Perseroan)

Sebagai informasi, salah satu yang dicatat Forbes dalam menghitung kekayaan adalah dari kepemilikan saham. Sementara harga saham Bayan (BYAN) yang dimiliki Low Tuck Kwong melejit sangat tinggi sepanjang tahun ini.

Jika ditarik dari awal tahun ini yakni pada 3 Januari 2022, harga saham BYAN tercatat masih Rp 26.200. Kini per 26 Desember 2022 pukul 14:00, harga saham BYAN adalah Rp 19.600.

Namun pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 17 November lalu disetujui bahwa perseroan melakukan stock split 1:10. Artinya, harga saham BYAN yang saat itu Rp 94.500 menjadi Rp 9.450 setelah stock split.

Langkah ini diambil karena saham BYAN dinilai terlalu tinggi, sehingga ditakutkan konsumen kehilangan minat membeli. Seandainya stock split tidak dilakukan, maka harga saham BYAN saat ini mencapai Rp 196.000.

Dari pertumbuhan saham inilah Low Tuck Kwong mengumpulkan pundi kekayaan. Lantas, seberapa besar pertumbuhan saham BYAN?

Jika tanpa stock split maka kenaikan saham BYAN dari 3 Januari hingga hari ini mencapai 653%. Low Tuck Kwong sendiri tercatat memegang saham BYAN sebanyak 2.031.157.287 lembar. Bisa dibayangkan berapa keuntungan Low Tuck Kwong dari kepemilikan saham di BYAN.

Selain itu, ia juga mengendalikan perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan Singapura, Metis Energy yang sebelumnya dikenal Manhattan Resources. Low Tuck Kwong memiliki peran di The Farrer Park Company, Samindo Resources dan Voksel Electric.

Tak cuma itu, ia juga terlibat di SEAX Global yang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia dan Malaysia.

Sementara, dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Low Tuck Kwong tercatat sebagai Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk. Kemudian, ia menggenggam 2,03 miliar saham atau 60,93%. Kemudian, Bayan Resources memiliki 29 anak usaha yang kebanyakan bergerak di sektor pertambangan batu bara.

Pada kuartal III-2022, Bayan Resources membukukan laba US$ 1,62 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 650,32 juta.

Bayan Resources Tbk (BYAN) memproduksi batubara mulai dari batu bara kokas semi lunak hingga batu bara sulfur ramah lingkungan, batu bara sub-bituminous. Perusahaan ini didukung oleh anak perusahaannya yang bergerak di bidang batubara.

Pemegang saham PT. Bayan Resources Tbk 30 Juni 2022 di bursa tercatat atas nama Low Tuck Kwong sebesar 61,13%, Public (each below 5%) sebanyak 22,56%, PT. Sumber Suryadaya Prima sebesar 10%, saisanya yakni atas nama Lim Chai Hock. Jenny Quantero, Low Yi Ngo. Alastair McLeod, Russell John Neil, Oliver Khaw Kar Heng, dan Alexander Ery Wibowo.

Bayan Resources Tbk  juga mempunyai anak perusahaan atau perusahaan terafiliasi sebanyak 13 perusahaan, masing-masing Kangaroo Resources Limited and subsidiaries; PT. Bara Tabang; PT. Bayan Energy; PT. Brian Anjat Sentosa; PT. Dermaga Perkasapratama; PT. Fajar Sakti Prima; PT. Firman Ketaun Perkasa; PT. Indonesia Pratama; PT. Metalindo Prosestama and subsidiary; PT. Muji Lines; PT. Perkasa Inakakerta; PT. Teguh Sinarabadi; dan PT. Wahana Baratama Mining.

Sumber: DETIKFinace dan lain-lain | Editor: Intoniswan

Tag: