Beraninya Indra Apriadi Mengaku Kapolda Kaltim Buat Menipu

Kapolsek Sungai Pinang Kompol Nono Rusmana memperlihatkan akun Facebook tersangka, di kantornya, Selasa (2/7). (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Residivis kasus curanmor, Indra Apriadi (27), kembali meringkuk di penjara, setelah membawa kabur ponsel yang dia beli dari medsos. Modusnya, dia mencatut nama Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto untuk memperdaya korban.

Kasus itu berawal dari korban Rohman (27), menjual ponsel Samsung S6 di akun jual beli di media sosial Facebook seharga Rp 2,7 juta. Pelaku tertarik membeli, dan menawar di harga Rp 2,3 juta.

Keduanya, lalu bertemu di kawasan Jalan Gerilya, Minggu (23/6) malam. Samsung S6 terlebih dulu membawa ponsel, dengan alasan ingin memperlihatkan kepada orangtuanya lebih dulu.

“Waktu itu, pelaku mengaku orangtuanya bernama Pak Priyo, Pak Kapolda Kaltim,” kata Kapolsek Sungai Pinang Kompol Nono Rusmana, ditemui Niaga Asia di Mapolsek Sungai Pinang, Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Selasa (2/7).

Pelaku Indra, yang kemudian tidak kunjung kembali, menghubungi korban menggunakan pesan WhatsApp Messenger. “Di pesan itu, pelaku mengaku sebagai Pak Priyo, yang nanti akan membayar uang pembelian ponsel,” ujar Nono.

“Korban masih percaya. Sampai akhirnya, dia melihat ponselnya dijual di Facebook, dengan akun Indra Pratama. Merasa tertipu, kemudian korban melapor ke Polsek Senin (1/7) kemarin,” tambah Nono.

Tersangka Indra Apriadi (foto : Niaga Asia)

Polisi melakukan penyelidikan, dan menangkap Indra di rumahnya, di kawasan Jalan Merdeka III. “Ponsel itu sudah laku terjual dengan orang lain, dan masih kami cari. Sementara, kita amankan ponsel pelaku, skrinsut percakapan layar, dan akun Facebook, sebagai barang bukti. Kita tetapkan dia (Indra Apriadi) sebagai tersangka dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dan 372 tentang penggelapan,” ungkap Nono.

“Dalam catatan kami, dia ini juga diduga sering menipu orang lain menggunakan akun-akun medsos, dan aplikasi pesan instan. Bahkan, mengaku sebagai penyedia wanita yang menawarkan jasa kencan,” demikian Nono.

Ditanya, tersangka Indra memang mengakui perbuatannya. Terkait mencatut nama Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto, Indra mengaku hanya iseng agar bisa memperdaya korbannya. “Cuma agar orang percaya saja Pak,” kilahnya. (006)