BLT BBM, Kadishub Samarinda: Data Driver Ojol Kurang Alamat

Kepala Dinas Perhubungan Samarinda Hotmarulitua Manalu. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Samarinda Hotmarulitua Manalu, mengatakan, Dishub sudah mengumpulkan nama-nama pekerja di sektor transportasi, yakni driver ojol, motoris ketinting, dan sopir angkot  yang layak menerima BLT BBM dari Pemerintah Kota Samarinda.

“Hingga hari ini nama-nama yang sudah masuk dari motoris ketinting penyeberangan Pasar Pagi-Samarinda Seberang 57 orang dan sopir angkutan kota sebanyak 19 orang, atau dari kedua pekerja ini sebanyak 76 orang. Kemudian data atau nama-nama driver ojol  dan kurir shopee sebanyak  3.727 orang,” kata Manalu menjawab Niaga.Asia di kantor, Selasa (25/10/2022).

Sebagaimana diprogram Wali Kota Samarinda, H Andi Harun, masyarakat terdampak dari kenaikan harga BBM diberi BLT BBM sebesar Rp150 ribu/orang/bulan untuk tiga bulan atau totalnya Rp450.000 yang sumber dananya dari APBD-Perubahan Kota Samarinda Tahun 2022.

Untuk sektor transportasi yang diberi adalah motoris ketinting penyeberangan Pasar Pagi-Samarinda Seberang, sopir angkutan kota (angkot), driver angkutan online (ojol)  di Samarinda yang memenuhi syara

Untuk motoris ketinting, lanjut Manalu,  100 persen sudah lengkap, sehari-hari memang bekerja jadi motoris, KTP-nya Samarinda, NIK (Nomor Induk Kependudukan) lengkap, dan alamat tempat tinggal jelas.

“By name bay adress-nya jelas, bahkan mereka sudah memberikan juga nomor rekening bank-nya,” tambahnya.

Kemudian, untuk sopir angkot, Manalu menerangkan, hanya diperoleh sopir yang memenuhi syarat sebanyak 19 orang. Nama-nama sopir yang 19 orang itu, diperoleh melalui koordinasi dengan Organda dan dari aplikasi Dishub Samarinda yang dapat digunakan untuk mengajukan diri memperoleh BLT BBM.

Menurut Manalu lagi,  19 sopir angkot itu valid, artinya persyaratan kependudukannya lengkap, SIM-nya masih aktif dan mengemudikan angkot yang surat-suratnya lengkap, izin trayeknya hidup, KIR hidup, dan angkotnya membayar pajak kendaraan.

Ojol Kurang Alamat

              Kemudian, bantuan BLT BBM bagi pekerja ojol atau diriver ojol, Dishub Samarinda sudah meminta nama-namanya melalui aplikator ojol, misalnya Gojek, Grab,  dan Shopee. Grab menyerahkan 1.790 nama dirivernya, shopee sebanyak 205, dan Gojek sebanyak 2.130 nama, atau seluruhnya 4.125 orang.

“Kemudian, setelah disortir atau dilakukan verifikasi yang layak untuk diberikan bantuan hanya 3.727 orang. Calon penerima disortir karena ada satu driver mempunyai 2-3 aplikasi,” papar Manalu.

Kemudian, lanjut Kadishub Samarinda ini, dari 3.727 driver ojol tersebut, baru nama-nama driver shopee sebanyak 205 orang yang lengkap data dirinya dan memenuhi persyaratan menerima BLT BBM, karena KTP Samarinda, NIK benar, SIM punya, dan alamatnya jelas.

“Jadi 205 driver shopee sudah lengkap syaratnya diberi BLT BBM,” ucapnya.

Sedangkan sisanya 3.522 orang yang jadi driver Gojek dan Grab, perusahaannya atauaplikatornya hanya menyerahkan daftar nama, NIK, dan nomor telepon drivernya, tanpa disertai dengan alamat tempat tinggalnya.

“Perusahaan induknya Gojek dan Grab yang di Jakarta tak menyerahkan ke kita,” kata Manalu.

Ditambahkan Manalu, karena persyaratan mendapatkan BLT BBM ada KTP, by name bay adress, maka dirinya minta bantuan ke Diskominfo, bagaimana caranya melengkapi data ojol Grab dan Gojek ini sekaligus dengan alamat tempat tinggalnya.

“Kalau alamat tempat tinggal driver ojol itu tak diketahui, kami tak bisa menyerahkan data yang lengkap Dinsos yang akan menyalurkan BLT,” pungkas Manalu.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: