BMC dan Pemkab Berau Studi Banding Pengelolaan Alur Sungai ke  Banjarmasin

aa

aa
Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mendampingi Forum Komunitas Masyarakat Maritim Berau (Berau Maritime Community) studi banding pengelolaan alur pelayaran umum Sungai Barito di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel)  bersama Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Berau, Abdurrahman dan Kepala Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (KUPP) Tanjung Redeb Hary Suryanto. (Foto Humas Pemkab Berau)

 TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA Wakil Bupati Berau Agus Tantomo turut mendampingi kunjungan Forum Komunitas Masyarakat Maritim Berau (Berau Maritime Community) studi banding pengelolaan alur pelayaran umum Sungai Barito di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel)  bersama Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Berau, Abdurrahman dan Kepala Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (KUPP) Tanjung Redeb Hary Suryanto.

Ketua Forum Komunitas Masyarakat Maritime Berau, Hasanul Haq Batubara mengatakan,  studi banding ke Kalsel  tersebut sebagai tindaklanjut kegiatan focus group discussion (FGD)  antara Berau Maritime Community bersama jajaran Pelindo IV unit Tanjung Redeb dan DPC INSA Kabupaten Berau terkait dengan bagaimana mengelola alur sungai Berau kedepan.

“Ini tindaklanjuti dari GFD kami bersama khususnya bagaimana pengelolaan alur sungai Berau kedepan yang saat ini sudah terus berkembang,” kata Hasanul, Jumat (22/11).

Sungai Barito di Banjarmasin, Kalsel  adalah salah satu sungai tersibuk di Pulau Kalimantan dengan berbagai kegiatan pelayaran dan industri. Pengelolaan alur pelayaran umum sungai Barito dikelola perusahaan swasta bekerjasama dengan pemerintah.

“Dari studi banding ini diharapkan memberikan pengetahuan dan informasi dalam pengelolaan alur sungai,” ungkapnya.

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo mengatakan, di Kabupaten Berau  alur sungai tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan Kabupaten Berau, tetapi juga menjadi alur untuk kepentingan beberapa daerah lain sebab, distribusi logistik ke kabupaten tetangga Berau juga melalui alur sungai Berau.

“Sehingga kondisi ini tidak hanya untuk kepentingan Berau, tapi juga untuk kepentingan daerah lain,” ungkapnya.

Seiring dengan perkembangan pembangunan di Kabupaten Berau, aktivitas dialur sungai Berau juga semakin meningkat. Bahkan sedimentasinya sudah tinggi sekali dan mengganggu aktifitas pelayaran.

Untuk itu, lanjutnya, dengan peran forum  bersama instansi terkait dalam merumuskan pengelolaan alur sungai ini diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah daerah.

“Ini menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam upaya kita bersama untuk menata pengelolaan alur pelayaran umum di sungai Berau yang lebih baik lagi,” tandasnya. (hms4/adv)

Tag: