Bontang Lestari Paling Rawan Karhutla

Foto bersama usai dilaksanakan apel kesiapsiagaan penanggulangan Karhutla di kota Bontang. (Foto : Ismail Niaga Asia)

BONTANG.NIAGA.ASIA – Kodim 0908 Bontang melaksanakan apel kesiapsiagaan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang terjadi di Kota Bontang, Kamis (19/9) pagi, di lapangan Kodim 0908 Bontang.

Dandim 0908 Bontang Letkol Arm Eko Pristiono memimpin langsung apel itu, dihadiri Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti, Kepala BPBD Bontang, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bontang, Manggala Agni, dan lain-lain.

Eko menerangkan, sesuai instruksi Pangdam VI Mulawarman dalam Video Conference (Vicon) pada Rabu (18/9) kemarin, memerintahkan setiap Kodim, Korem yang ada di setiap Kabupaten/Kota harus membuat pos kesiapsiagaan untuk mengantisipasi Karhutla. Dalam Pos tersebut akan diisi pasukan gabungan, serta dilengkapi berbagai peralatan pemadaman seperti tangki air dan alat pemadam manual lainnya. Pemilihan Bontang Lestari ini, lantaran dianggap rawan terjadinya Karhutla.

“Pasukan yang akan ditempatkan di pos kesiapsiagaan terdiri dari Kodim, Polres, Satpol pp, BPBD, anggota Pramuka. Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dan begitu ditemukan adanya titik hotspot sekecil apapun, langsung cepat tanggulangi sehingga tidak meluas,” kata Eko.

Lebih lanjut, pos kesiapsiagaan akan ditempatkan di area Bontang Lestari, yang terjadi dampak kebakaran hutan dan lahan paling luas di Kota Bontang. Mengingat, daerah tersebut 70 persen masih dikelilingi hutan.

Sementara itu, dalam vicon bersama Pangdam VI Mulawarman dan jajaran Polda Kaltim, Kalsel dan Kaltara menjelaskan bahwa dalam hari-hari terakhir, di wilayah Kalsel, Kaltim dan Kaltara telah terjadi penundaan penerbangan pesawat. Hal itu dikarenakan kabut asap yang melanda tiga provinsi di Kalimantan. Untuk itu, setiap kegiatan penanganan bencana baik banjir maupun Karhutlah, harus ditangani secara serius dan dibuatkan posko bersama di setiap kabupaten/kota.

“Diharapkan Bontang zero hotspot. Tentunya jika ditemui titik api sekecil apapun itu jangan kita biarkan apa yang terjadi. Mengingat saat ini sedang musim kemarau, jadi kalau terjadi kebakaran akan cepat menyebar,” imbuhnya.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mengatakan bahwa pemerintah Kota Bontang berharap kerjasama antara Pemerintah Kota Bontang bersama TNI-Polri serta Ormas dan masyarakat, dapat terjalin dengan baik. Hal ini tentu akan sangat membantu dalam penanganan Karhutla.

Lebih lanjut, Pemkot Bontang dalam penanganan Karhutla, akan menangani secara serius, dengan bantuan semua pihak. Neni berharap bukan hanya dalam karhutla, tapi dalam setiap kegiatan peran serta dari setiap stakeholder sangat diperlukan untuk menjaga Bontang tetap kondusif.

“Mari bersama-sama kita jaga Kota Bontang. Karena Bontang adalah milik kita bersama,” demikian Neni. (005)