Bupati Berau : Tinggal 35 Kampung Belum Menikmati Listrik

Bupati Berau, Sri Juniarsih dan Wabup Berau, Gamalis, mengikuti peresmian Listrik Desa dan Peningkatan Jam Nyala di Provinsi Kaltim dan Kaltara, secara daring di Kominfo, Kamis (19/8/2021) siang. (foto Rita Amelia/Niaga.Asia)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Pemkab Berau serius mempercepat terbangunnya jaringan listrik ke 35 -kampung  yang  belum menikmati listrik di Kabupaten Berau, dalam waktu tidak terlalu lama sudah menikmati listrik.

Hal itu diungkapkan Bupati Berau, Sri juniarsih, ketika mengikuti Peresmian Listrik Desa dan Peningkatan Jam Nyala di Provinsi Kaltim dan Kaltara oleh PT.PLN, secara daring dan mengundang pula gubernur dan bupati/walikota di Kaltim dan Kaltara, Kamis (19/8/2021).

“Dari 100 kampung di Berau, 65 kampung sudah menikmati listrik, sedangkan 35 kampung lagi mudahan dalam tahun ini. PLN diharapkan bisa memaksimalkan pelayanan listrik di seluruh kampung  di Berau,” kata bupati.

Seperti yang terakhir kemarin,  lanjutnya, PLN mulai mengoperasikan PLTD di Kampung Sido Bangen Kecamatan Kelay, yang melayani 3 kampung sekaligus yaitu Sido Bangen, Long Beliu dan Lesan Dayak. Kita usahakan secepatnya semua desa bisa terlaliri listrik.

Dikatakannya lebih lanjut, Pemkab Berau akan berupaya semaksimal mungkin agar harapan itu terealisasi. Salah satunya dengan membangun komunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Berau.

“Seperti di Sido Bangen kemarin mesin yang digunakan adalah milik Dinas PUPR yang memang sudah tidak dipakai, kita alihkan agar bisa difungsikan sebagai mesin listrik di Kelay. Selanjutnya, kita akan berkomunikasi dengan perusahaan, yang mungkin memiliki mesin tidak terpakai, akan kita coba treatment agar bisa digunakan,” tambahnya.

Hal inipun mendapat tanggapan positif dari PLN UP3 Berau yang menjalankan program tersebut. Terlebih, dengan adanya kebijakan pusat sehingga PLN sendiri memiliki keterbatasan penyediaan mesin pembangkit listrik.

Selanjutnya, 6 kampung lainnya di daerah pesisir Berau akan menyusul untuk segera menikmati jaringan listrik. Meskipun nantinya jam operasional atau menyalanya masih terbatas misalnya hanya 12 jam, tentu dapat membantu masyarakat melakukan aktivitas khususnya di malam hari.

Dengan adanya gerakan dari PLN ini, diharapkan juga dapat menjadi salah satu pemicu kemajuan pembangunan di masa sekarang, dimana semuanya membutuhkan listrik.

“Saat ini tidak bisa tidak ada listrik karena manfaatnya begitu luas dan dapat jadi penopang kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Penulis: Rita Amelia I Editor: Intoniswan

Tag: