TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Festival Anak Saleh Indonesia ( FASI ) Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) tingkat Kabupaten Berau kembali dilaksanakan, enam kecamatan turut berkompetisi, untuk menjadi yang terbaik, Sementara tujuh kecamatan tak mengirimkan perwakilannya dengan alasan tidak memiliki dana.
FASI diadakan tiga tahun sekali, yang ke XI dilaksanakan di masjid Agung Baitul Hikmah, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Berau, H Muharram Sabtu (11/1), dan dihadiri dihadiri Ketua DPRD Berau, Madri Pani, Wakil Ketua I DPRD Berau, Hj Sarifatul Sya’diah, Sekda Berau, M Gazali, Ketua DPD BKPRMI Kabupaten Berau, H Abdurrahman, Forkopimda, serta undangan lainnya.
Cabang yang diperlombakan dalam pelaksanaan FASI ini diantaranya, tilawatil qur’an, ceramah islami, cerdas cermat, lagu – lagu islami (nasid), kaligrafi, tahfidz dan lain sebagainya yang bernuansa islami.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPD Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Islam (BKPRMI} Kabupaten Berau, H Abdurrahkaman menjelaskan, tujuan diselenggarankannya FASI ini tidak lain mencetak anak saleh, membumikan Alqur’an di Bumi Batiwakkal.
“Sesuai keinginan bupati bahwa para siswa SD yang muslim nantinya harus fasih membaca Alqu’an, sebagai salah satu persyaratan untuk kejejang berikutnya. Karena itu lah FASI kami adakan, agar jumlah anak shaleh di Kabupaten Berau akan terus bertambah, yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Berau, ” jelasnya.
Namun sangat disayangkan , festival yang diadakan selama dua hari ini hanya diikuti enam kecamatan, yakni Kecamatan Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, Segah, Teluk Bayur dan Keamatan Biatan. Sementara tujuh kecamatan lainnya tidak mengirim perwakilannya, lantaran tidak memiliki dana.
“Ini yang kita sayangkan, padahal kegiatan FASI ini dilaksanakan hanya tiga tahun sekali,” ungkap Abdurrahman.
Ia berharap santriwan dan santriwati yang mengikuti ajang ini dapat tampil sebaik mugkin sebab, yang berhasil tampil terbaik di FASI ini, akan mewakli Kabupaten Berau untuk mengikuti FASI tingkat Provinsi Kaltim di Kota Bontang pada bulan April mendatang.
“Santriwan dan santriwati yang berhasil menjadi yang terbaik di Bontang nanti, insya allah akan mewakili Kaltim ke tingkat nasional di Palangkaraya,” ujarnya
Bupati Anggap Kurang Serius
Sementara itu Bupati Berau, H Muharram dalam sambutannya mengatakan kecean karena ada 7 kecamatan yang tidak mengirim perwakilannya ke FASI XI, berarti pemimpin di masing-masing kecamatan tidak serius menjadikan anak- anak di wilayahnya menjadi anak yang saleh.
“Kurang apa lagi, Pemkab menggelontorkan dana di masing – masing kapung yang cukup fantastis melelui Alokasi Dana Kampung (ADK), mulai Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar pertahun, untuk kepentingan masyarakat setempat. Masak membiayai anak -anak megikuti FASI saja nggak bisa, ini kan kurang etis kalau didengar,” ungkapnya dengan nada tegas.
Menurut bupati, dalam hal ini Pemkab Berau sendiri juga malu. “Untuk membangun infrsatruktur mampu mengalokasi dana hingga ratusan miliar bisa, membiayai anak – anak mengkuti FASI nggak bisa. Nah, seperti itulah gambarannya jika kecamatan tidak bisa memberangkatkan perwakilannya mengikuti FASI yang ke XI ini,” terang Muharram.
Atas kejadian itu bupati berharap kepada Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Islam (BKPRMI) jika kekurangan dana untuk melaksanakan program – programnya, agar dapat segera lakukan komunikasi dengan Pemkab agar dapat dianggarakan.
“Saya rasa tidak ada kata sulit, semua bisa diatur dengan baik, yang penting lakukan komunikasi secara intens. Makanya kalian undang saya, ayo kita duduk bareng, kita bahas bersama -sama pasti ada solusi. Jangan setelah anggaran diketok DPRD baru melakukan komunikasi, ya terlambat lah,” urainya.
Untuk itu kedepan Muharram berharap jangan ada lagi kecamatan yang tak mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti FASI ini, lakukan kordinasi, antara kepala kampung, lurah dan camat, agar dapat memanfaatkan ADK untuk segala kebutuhan anak – anak yang akan mengikuti FASI.#
Tag: Agama