Bupati Kecewa, Sinergy Group Tak Dukung Program Pamsimas di Pesisir

aa

Rapat membahas soal kontribusi pihak perusahaan dalam penanggulangan COVID-19 di Kutim.

 SANGATTA.NIAGA.ASIA-Rapat virtual di Kantor Diskominfo Perstik antara Bupati Kutai Timur Ismunandar dengan delapan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kutim, Jumat (24/4/2020) kemarin sempat diwarnai sedikit ketegangan.

Rapat yang membahas soal kontribusi pihak perusahaan dalam penanggulangan COVID-19 di Kutim ini merembet ke persoalan lain. Khususnya Sinergy Group yang beroperasi di wilayah kecamatan pesisir Kutim. Perusahaan yang memiliki area pengelolaan perkebunan di Sangkulirang dan Sandaran ini dirasa belum maksimal membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19.

Dari persoalan itu, Bupati lantas menyoal pihak perusahaan yang dianggapnya hingga kini belum mendukung Pemkab Kutim menuntaskan Pamsimas guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Menurut data pihak kecamatan, sebut Ismu, perusahaan belum memberikan sumbangsih apapun untuk kecamatan tempat mereka beroperasi.

“Dari Sinergy (Sinergy Group) ada nggak bantuan buat Gugus Tugas (Perepatan Penanganan COVID-19) Kabupaten Kutai Timur, dalam melawan virus Corona ini ?.  Jangan terlalu banyak berdiskusi kalau mau bantu,” tegas Ismu menanggapi pihak manajemen perusahaan yang menurut Ismu terlalu bertele-tele.

Sebelumnya untuk menyukseskan program Pamsimas di dua kecamatan tersebut, Ismu pernah mengusulkan Embung Lembah Hijau untuk digunakan sebagai salah satu sumber air bersih. Namun sayangnya usulan dimaksud ditolak pihak perusahaan.

“Ada surat tidak setuju yang saya terima. Padahal Pamsimas adalah program saya, untuk layanan air bersih ke seluruh masyarakat Kutai Timur. Termasuk di desa-desa terpencil dan pesisir,” kata Ismu lagi.

Nuli Triyana Gushar dari Sinergy Group pada rapat dimaksud mengaku akan segera mengomunikasikan kembali perihal tersebut kepada pihak manajemen. “Karena keputusan manajemen perusahaan rencananya akan membuatkan embung lain, untuk fasilitas Pamsimas masyarakat,” ujarnya.

Mendengar jawaban itu, Bupati Ismunandar nampak sangat kecewa. Sebab dengan durasi lamanya perusahaan beroperasi dan menghasilkan keuntungan, ternyata belum sebanding dengan kontribusinya pada kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Sinergi lama beroperasi di sana, tidak pernah berpikir (kebutuhan dasar masyarakat). Ini malah kita (pemerintah) yang berpikir. Berbagi airnya saja tidak mau, apalagi ini siapa yang bikin suratnya (Bupati Kutim),” sebut Ismu.

Harapan Bupati pihak perusahaan tidak bersikap demikian. Sebab dengan waktu pengelolaan yang tidak sebentar tentunya perusahaan sudah mengambil banyak keuntungan. Paling tidak menurut Ismu, pihak Sinergy Group sudah berpikir banyak untuk masyarakat, memenuhi kebutuhan dasarnya seperti listrik dan air bersih. Membangunkan jaringan pipa dan sebagainya.

“Ini cuma air (tapi ditolak), kasihan masyarakat sekitar situ (pesisir) bu,” sebut Bupati.

Terakhir Bupati meminta agar Sinergy Group membantu menurunkan alat berat untuk meratakan lahan di lokasi reservoir yang akan dibangun jaringan pipa air bersih. Dia berharap permintaan tersebut diindahkan oleh pihak perusahaan. (hms7)

Tag: